Daily News 24/03
March 24, 2016 No. 1210
BBRI - Deviden
RUPST PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menyetujui pembagian deviden FY 2015 sebesar 30% dari total laba bersih Rp 25.2 Triliun. Dengan demikian jumlah deviden yang akan dibagi senilai Rp 311.66 per lembar saham. RUPST juga menyetujui treasury stock sebanyak 221.72 juta lembar saham untuk digunakan dalam rangka program kepemilikan saham untuk manajemen dan karyawan. Sisa laba ditahan dialokasikan untuk memperkuat struktur permodalan, meningkatkan rasio CAR dari 20.5% menjadi 20.8%. Manajemen menargetkan pertumbuhan kredit tahun ini naik sebesar 15%Yoy.
ISAT - Kinerja FY 2015
PT Indosat (ISAT) membukukan penurunan rugi bersih sebesar 34.8%Yoy menjadi Rp 1.31 Triliun tahun lalu Vs rugi Rp 2 Triliun pada 2014. Penurunan kerugian didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 11.1%Yoy menjadi Rp 26.77 Triliun tahun lalu. Laba operasi ISAT naik 265.2%Yoy menjadi Rp 2.36 Triliun tahun lalu. ISAT membukukan kenaikan beban keuangan sebesar 17.6%Yoy menjadi Rp 2.83 Triliun tahun lalu. ISAT juga membukukan kenaikan rugi selisih kurs sebesar 431.5%Yoy menjadi Rp 1.78 Triliun pada 2015.
RAJA - Tunggu kepastian alokasi gas
PT Rukun Raharja (RAJA) menunggu kepastian tambahan proyek penyaluran gas untuk pembangkit PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada tahun ini. Manajemen RAJA mengungkapkan sedang menunggu kepastian alokasi gas dari PetroChina International Jabung Ltd dengan volume gas sekitar 5 million british thermal unit per hari (mmbtu). Saat ini, RAJA tengah dalam tahap proses negosiasi. Proyek ini akan digarap oleh anak usaha RAJA, PT PDPDE Gas yang bekerjasama dengan BUMD Tanjung Jabung Timur. Nantinya, alokasi gas ini akan disalurkan kepada pembangkit listrik milik PLN di Tanjung Jabung (Jambi).
SMSM - Belanja modal
PT Selamat Sempurna (SMSM) menganggarkan belanja modal senilai Rp 100 Miliar atau sama dengan nilai belanja modal pada tahun lalu. SMSM akan menggunakan dana belanja modal untuk perawatan mesin produksi, mesin pabrik radiator di Kapuk (Jakarta Utara) serta pabrik komponen lain di Tangerang (Banten). Manajemen SMSM mengungkapkan tidak ada rencana untuk menggelar ekspansi peningkatan kapasitas produksi dengan cara memperluas pabrik yang sudah ada atau menambah pabrik baru pada tahun ini. Hingga akhir tahun, SMSM akan mempertahankan utilisasi kapasitas produksi mesin sebesar 55%-60%.
TLKM - Rencana ekspansi
PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) melalui anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) mengalokasikan dana sebesar Rp 2.2 Triliun untuk pembangunan 2,000 menara makro dan mikro. Anggaran tersebut lebih besar 22% dari realiasi tahun lalu mencapai Rp 1.8 Triliun. Ekspansi tersebut diharapkan berdampak terhadap penambahan 3,000 penyewa baru sepanjang tahun ini. Hingga akhir Februari 2016, Mitratel memiliki sebanyak 6,952 unit yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Penyebaran menara perseroan terdiri dari atas empat area, yaitu area satu Sumatera, area dua Jabodetabek, area tiga Jawa Timur dan Nusa Tenggara, dan area empat Papua, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan.