Daily News 31/03
March 31, 2016 No. 1214
Makroekonomi - Penurunan harga BBM subsidi
Pemerintah mengumumkan penurunan harga BBM bersubsidi dimana solar dan premium turun Rp 500 per liter. Penurunan harga solar sebesar 8.8% menjadi Rp 5,150 per liter sedangkan bensin turun 7.1% menjadi Rp 6,550 per liter untuk wilayah Jawa dan Bali. Harga baru berlaku efektif pada 1 April 2016. Pemerintah menyatakan tidak akan melepas kedua harga BBM tersebut pada mekanisme pasar untuk menjaga stabilitas harga, dimana evaluasi dilakukan setiap 3 bulan sekali. Menteri Perhubungan menyatakan akan mengirim surat kepada kepala daerah sesuai kewenangannya untuk menurunkan tarif transportasi kurang lebih sekitar 3%.
Proyek blok Masela
Sejumlah emiten menegaskan kesiapan untuk menggerjakan proyek pipa gas blok Masela menyusul keputusan Presiden untuk mengembangkan blok tersebut di darat. Beberapa emiten yang telah menyatakan minatnya untuk mengerjakan proyek blok Masela antara lain PT Rukun Raharja (RAJA), PT Medco Energi International (MEDC), dan PT Bakrie& Brothers (BNBR) melalui PT Bakrie Pipe Industries. Bila telah selesai dibangun, produksi gas diharapkan bisa memenuhi kebutuhan nasional ke depan hingga 25% untuk pembangkit listrik, kebutuhan rumah tangga, kendaraan dan transportasi lainnya.
BLTZ - Rencana rights issue
PT Graha Layar Prima (BLTZ) berencana menggelar rights issue dengan menerbitkan sebesar 110 juta saham seri C dan menargetkan dapat meraih dana maksimal Rp 850 Miliar. Rencana tersebut telah mendapatkan persetujuan RUPSLB 30 Maret lalu. Apabila pemegang saham tidak menggunakan haknya maka kepemilikan saham akan terdilusi maksimal sebesar 24.6%. Sebagian besar dana rights issue akan digunakan untuk modal kerja dan sisanya untuk membayar utang senilai Rp 250 miliar.
BNLI - Rencana rights issue
PT Bank Permata (BNLI) berencana menerbitkan 21.2 miliar lembar saham baru melalui proses rights issue dengan rasio 1:1. Rencana tersebut menunggu pernyataan efektif OJK pada 10 Mei 2016. Apabila berjalan sesuai rencana cum rights ditetapkan pada 17 Mei. Pemegang saham BNLI, PT Astra International (ASII) dan Standard Chartered Bank (SCB) akan bertindak sebagai standby buyer dimana masing-masing pihak akan membeli 50% dari rights issue yang tidak terserap. Seluruh dana hasil rights issue akan dialokasikan untuk mendukung struktur modal.
GGRM - Kinerja FY 2015
PT Gudang Garam (GGRM) membukukan kenaikan laba bersih FY 2015 sebesar 19%Yoy menjadi Rp 6.43 Triliun Vs Rp 5.4 Triliun pada tahun 2014. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 7.9%Yoy menjadi Rp 70.35 Triliun tahun lalu. Laba operasi tercatat naik sebesar 16.7%Yoy menjadi Rp 10.06 Triliun tahun lalu.
JSMR - Rencana rights issue
PT Jasa Marga (JSMR) akan tetap menggelar rights issue dengan target Rp 8 Triliun kendati Penyertaaan Modal Negara (PMN) dibatalkan ataupun dilanjutkan. Saat ini JSMR masih menunggu kepastian PMN. Rencana rights issue telah mendapatkan persetujuan Kementerian BUMN karena JSMR membutuhkan pendanaan untuk melanjutkan ekspansi jalan tol. Pemerintah tercatat memiliki 70% saham JSMR dan 30% sisanya merupakan saham publik. Kementerian BUMN setuju menjaga kepemilikan pemerintah minimal 60%. JSMR menargetkan penambahan jalan tol baru sepanjang 379 Km tahun ini sehingga pada akhir tahun 2016 JSMR ditargetkan mengelola jalan tol sepanjang 1,400 Km.
MIKA - Kinerja FY 2015
PT Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) membukukan kenaikan laba bersih FY 2015 sebesar 9.2%Yoy menjadi Rp 566.82 Miliar Vs Rp 518.83 Miliar pada tahun 2014. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 10%Yoy menjadi Rp 2.14 Triliun tahun lalu. Laba operasi tercatat naik 2.7%Yoy menjadi Rp 604.92 Miliar tahun lalu.