Daily News 19/05

May 19, 2016 No. 1247
IPO - PT Cikarang Listrindo

PT Cikarang Listrindo menurunkan target perolehan dana IPO menjadi sebesar Rp 2.4 Triliun hingga Rp 3.3 Triliun dari rencana semula Rp 3.65 Triliun hingga Rp 5.02 Triliun. Penurunan target tersebut sejalan dengan penurunan jumlah saham yang dijual ke publik dari 15% saham menjadi 10% saham. Cikarang Listrindo telah menetapkan harga IPO pada kisaran Rp 1,430 hingga Rp 1,970 per lembar saham. Manajemen mengungkapkan penurunan target dana bukan dikarenakan kondisi pasar namun didasarkan pada kebutuhan dana ekspansi. Sesuai rencana perseroan akan menggunakan sebesar 70% dana IPO untuk penambahan kapasitas baru dan 30% sisanya untuk modal kerja.
Telecommunication Sector - Tarif interkoneksi
Menteri Komunikasi dan Informatika telah menyelesaikan kajian terkait perhitungan ulang tarif interkoneksi yang turun sekitar 20% untuk menurunkan tarif ritel serta rasio off net dan on net. Penurunan tersebut dikaji karena biaya investasi teknologi saat ini turun sekitar 50% dibandingkan dengan keadaan 10 tahun lalu. Sementara itu penurunan rasio off net dan on net diperkirakan berdampak pada pengurangan SIMcard yang beredar di masyarakat karena mayoritas masyarakat memiliki kebiasaan mengganti SIMcard untuk menyesuaikan dengan operator telekomunikasi yang ingin dituju.
ABMM - Dana investasi pembangkit listrik
PT ABM Investama (ABMM) membutuhkan investasi senilai US$ 2.6 Miliar hingga tahun 2020 untuk membiayai pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 1,750 MW. Dari pembangkit listrik tersebut, pembangkit listrik berbahan bakar bakar batubara sebesar 1,506 MW dan sisanya pembangkit listrik berbahan bakar gas dan energi terbarukan. Manajemen ABMM mengungkapkan perseroan tidak akan menjadi pemegang saham mayoritas untuk setiap proyek pembangkit listrik berkapasitas di atas 100 MW. ABMM hanya tertarik menjadi pemegang saham mayoritas pada proyek pembangkit listrik berkapasitas dibawah 100 MW.
RAJA - Rencana stock split
PT Rukun Raharja (RAJA) berencana melakukan stock split dengan rasio 1:4 untuk meningkatkan volume perdagangan. Aksi korporasi ini telah mendapatkan persetujuan RUPSLB pada 18 Mei 2016. Sementara itu RUPST memutuskan tidak membagikan dividen karena seluruh perolehan laba tahun lalu akan dimanfaatkan untuk membiayai ekspansi tahun ini seperti membiayai proyek tender pipa baru dan pembangkit listrik. RAJA akan memfokuskan tender proyek pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tahun ini.
TOTL - Kontrak baru 4M 2016
PT Total Bangun Persada (TOTL) hingga akhir 4M 2016 membukukan kontrak baru senilai Rp 600 Miliar, sekitar 20% dari total target perolehan kontrak baru tahun ini sebesar Rp 3 Triliun. Nilai kontrak baru tersebut mengalami penurunan 50% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dimana TOTL meraih kontrak senilai Rp 1.2 Triliun.