Daily News 09/06
June 09, 2016 No. 1262
Construction Sector - Penandatanganan kontrak pembangunan jalan tol
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan menandatangani 5 kontrak pembangunan jalan tol senilai Rp 50.86 Triliun hari ini setelah penetapan pemenang lelang tender proyek bulan lalu. Untuk ruas tol Trans Sumatra Pemerintah masih menugaskan PT Hutama Karya. Konsorsium PT Jasa Marga (JSMR) yang terdiri dari PT Wijaya Karya (WIKA), PT Pembangunan Perumahan (PTPP), dan PT Bangun Tjipta Sarana berhasil mendapatkan kontrak pembangunan ruas tol Balikpapan-Samarinda senilai Rp 13 Triliun. Selain itu konsorsium JSMR yang terdiri dari WIKA dan PTPP juga berhasil mendapat kontrak pembangunan ruas tol Manado-Bitung senilai Rp 8.7 Triliun. Kontrak pembangunan ruas tol Pandaan-Malang senilai Rp 2.9 Triliun juga dimenangkan oleh konsorsium JSMR yang bekerjasama dengan PTPP dan PT Sarana Multi Infrastruktur. Konsorsium PT Bumi Serpong Damai (BSDE) yang terdiri dari PT Astratel Nusantara dan PT Transindo Karya, akan membangun ruas tol Serpong-Balaraja sepanjang 30KM.
BNBA - Naik kelas menjadi BUKU II
PT Bank Bumi arta (BNBA) naik kelas menjadi bank umum kegiatan usaha (BUKU) II dengan modal inti diatas Rp 1 Triliun. Kenaikan modal dilakukan setelah BNBA melakukan revaluasi aset pada akhir tahun lalu, meningkatkan modal inti bank dari Rp 600 Miliar menjadi Rp 1.2 Triliun. Revaluasi asset juga berhasil mendorong posisi CAR menjadi 25.57% pada akhir tahun lalu, naik dari 15.07% pada akhir 2014. Posisi CAR BNBA tercatat sebesar 25.29% pada akhir Maret lalu.
BTEK - Rights issue
PT Bumi Teknokultura Unggul (BTEK) berencana rights issue dengan menjual 4.8 miliar lembar saham baru. Dengan penawaran saham baru pada harga Rp 1,000 per lembar maka target perolehan dana mencapai Rp 4.8 Triliun. Rencana tersebut telah mendapatkan izin RUPSLB pada 8 Juni lalu. Rights issue ini dilakukan sebagai masuknya investor asal British Virgin Island, Golden Harvest Cocoa Ltd. (GHCL). Pasca rights issue, BTEK akan mengakuisisi anak usaha GHCL, Golden Harvest Cocoa Pte Ltd (GHCP). Jika publik melaksanakan sebagian atau seluruh haknya, BTEK akan mengakuisisi sebagian saham GHPL secara tunai dan jika investor publik tidak melaksanakan haknya maka pasca rights issue, GHCL akan menguasai 80.83% saham BTEK dan menjadi pemegang saham mayoritas.
JPFA - Private placement
Perusahaan investasi, KKR Jade Investment Pte. Ltd., yang terafiliasi dan dimiliki oleh Kohlberg Kravis Roberts & Co. LP. (KKR) membeli 10.44% saham PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA). KKR Jade dan JPFA telah menandatangani subscription agreement atas penambahan modal non-HMETD atau private placement. Berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani pada 8 Juni, KKR Jade akan membeli 750 juta lembar saham baru (6.57% saham) dengan harga Rp 935.6 per saham. Sehingga KKR Jade akan mengeluarkan modal ke JPFA senilai Rp 701.70 Miliar. KKR Jade juga akan membeli saham JPFA dari Japfa Ltd., induk usaha JPFA sebesar 441.66 juta saham (3.87% saham) senilai US$ 28.3 Juta. Setelah transaksi, Japfa Ltd masih menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan turun dari 58.73% menjadi 51%. Dengan transaksi tersebut porsi saham publik terdilusi dari total 31.76% menjadi 29.67%.
SMRA- Marketing sales
PT Summarecoan Agung (SMRA) membukukan marketing sales sebesar Rp 1.4 Triliun hingga Mei 2016 atau sekitar 31% dari target tahun ini senilai Rp 4.5 Triliun. Adapun penjualan rumah tapak masih mendominasi porsi marketing sales sebesar 72% sedangkan sisanya disumbang dari apartemen dan ruko dengan porsi masing-masing sebesar 11% dan 17%. Proyek Summarecon Serpong memberi kontribusi terbesar yaitu Rp 917 Miliar atau 65.5%. Proyek Sumamarecon Bandung dan Summarecon Bekasi menyumbang pendapatan masing-masing Rp 277 Miliar dan 133 Miliar. SMRA mengalokasikan belanja modal tahun ini sebesar Rp 2.7 Triliun, naik dibandingkan realisasi belanja modal tahun lalu sebesar Rp 2.5 Triliun.