Daily News 24/06

June 24, 2016 No. 1273
AISA - Fokus beras kemasan merek

PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) akan fokus mengembangkan bisnis branded pack rice atau beras kemasan bermerek dikarekan margin lebih besar. AISA membagi prduk beras dalam dua kategori selain beras bermerek ada branded bulk rice atau beras curah bermerek. Rata-rata margin beras curah bermerek 13%-14% sedangkan margin beras kemasan bermerek mencapai 17%-23%. AISA menargetkan kontribusi penjualan beras kemasan bermerek membesar jadi 40% terhadap total penjualan beras pada tahun ini. Hingga 1Q 2016, kontribusi penjualan beras kemasan mencapai 29% dibandingkan 17% pada tahun lalu. Untuk mendukung rencana tersebut, AISA akan memperluas jaringan penjualan hingga di luar ritel modern dengan target menjajakan beras di 2.5 juta gerai jaringan pemasaran.
ARII - Kontrak baru
PT Atlas Resources (ARII) mendapatkan kontrak penjualan batubara senilai Rp 1.75 Triliun ke PT Pembangkit Listrik Negara (PLN). Kontrak tersebut berjangka waktu 20 tahun ini ditargetkan sebagai penyumbang sebesar 90% pendapatan perseroan tahun ini. Suplai batubara akan diambil dari tambang perseroan yang berada di Sumatera sebanyak 3.5 juta ton batubara pertahun kepada PLN. Tetapi yang sudah ditandatangani dan berjalan baru sebesar 2.5 juta ton dengan nilai US$ 100 Juta. Kontrak tersebut mendorong perseroan untuk menaikan target pendapatan yang diproyeksikan bertumbuh sebesar 150% menjadi US$ 70 Juta tahun ini.
INDF - Tambah kapasitas produksi gandum
PT Indofood Sukses makmur (INDF) berencana menambah kapasitas produksi gandum yang diolah menjadi tepung terigu melalui salah satu divisinya, Bogasari. INDF ingin menambah kapasitas tiga lini penggilingan gandum dan jika selesai maka satu lini produksi akan memiliki tambahan kapasitas sekitar 400 ton gilingan gandum per hari. Jika ada tiga lini, Bogasari akan memiliki tambahan kapasitas sekitar 1,200 ton gandum per hari. Selama ini pabrik Bogasari memiliki kapasitas produksi 16,300 ton gilingan gandum per hari. Jika rencana ini selesai maka kapasitas bertambah menjadi 17,500 ton gilingan gandum per hari. Penambahan kapasitas ditargetkan selesai dalam jangka waktu dua tahun kedepan dengan satu lini membutuhkan waktu sekitar tujuh bulan.
PPRO - Rencana emisi obligasi
PT PP Properti (PPRO) telah mendapat pernyataan efektif OJK terkait rencana penerbitan obligasi senilai Rp 600 Miliar yang terdiri dari 2 seri. Obligasi Seri A senilai Rp 200 Miliar dengan tenor 36 bulan menawarkan kupon 9.15% dan obligasi Seri B senilai Rp 400 Miliar dengan tenor 60 bulan menawarkan kupon 9.9%. Pefindo memberi peringkat idA- terhadap obligasi PPRO. Dana hasil emisi obligasi akan dialokasikan untuk mendukung belanja modal yang dialokasikan sebesar Rp 1.2 Triliun tahun ini. Sisa kebutuhan dana belanja modal akan ditutup oleh penerbitan medium term notes. Tahun ini PPRO menargetkan marketing sales sebesar Rp 2.6 Triliun (+30%Yoy).