Daily News 28/06
June 28, 2016 No. 1275
BTPN - Emisi obligasi
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) telah mendapat pernyataan efektif OJK terkait rencana emisi obligasi berkelanjutan dengan target perolehan dana Rp 4 Triliun. Untuk tahap pertama akan diterbitkan obligasi senilai Rp 1 Triliun yang terdiri dari dua seri. Obligasi Seri A senilai Rp 700 Miliar bertenor 370 hari menawarkan kupon 7.5% dan Seri B senilai Rp 300 Miliar bertenor 3 tahun menawarkan kupon 8%. Pefindo memberi peringkat AAA terhadap rencana emisi obligasi BTPN.
DILD - Marketing sales
PT Intiland Development (DILD) akan fokus pada segmen properti gedung tinggi (high rise) dan mixed use tahun ini dengan menargetkan 60% marketing sales, sekitar Rp 1.5 Triliun, berasal dari dua konsep proyek properti tersebut. DILD menargetkan marketing sales senilai Rp 2.5 Triliun tahun ini. Hingga 5M 2016, DILD telah meraih marketing sales Rp 942 Miliar atau 36.8% dari target. Saat ini porsi recurring income DILD sekitar 12% dari pendapatan. DILD menargetkan kontribusi recurring income sebesar 20%-25% dalam lima tahun mendatang setelah beroperasinya beberapa proyek seperti South Quarter di TB Simatupang (Jakarta Selatan).
SMRA - Rencana kota mandiri baru
PT Summarecon Agung (SMRA) akan mengembangkan kota mandiri baru di Makassar dan Bogor. SMRA memiliki lahan seluas 150 Ha di Makassar dan 400 Ha di Bogor. Di kedua lokasi ini akan dikembangkan melalui kerjasama patungan dengan mitra strategis. Namun pengembangan kedua kawasan tersebut tidak akan dilakukan pada tahun ini. SMRA tengah dalam tahap pembebasan lahan untuk kawasan di Bogor. Saat ini SMRA tengah fokus mengembangkan dua kota mandiri baru yang diluncurkan sebelumnya: Summarecon Bandung dan Summarecon Emerald Karawang. Saat ini landbank SMRA tercatat seluas 2,200 Ha.
TRAM - Restrukturisasi utang
PT Trada Maritime (TRAM) berencana menjual sejumlah kapalnya untuk menyelesaikan utang yang membesar akibat penurunan kinerja. Penjualan aset merupakan bagian dan restrukturisasi utang perseroan yang ditargetkan terealisasi tahun ini. Perseroan akan melakukan negosiasi dengan pihak kreditor untuk mendapatkan diskon atau keringanan pembayaran. Saat ini perseroan memiliki 17 armada kapal, diantaranya berjenis floating storage offloading (FSO), LNG carrier, tugboat, dan tongkang. Tahun ini TRAM akan akan fokus pada restrukturisasi dan mengoptimalkan armada yang ada. Tahun lalu TRAM membukukan rugi bersih US$ 76.4 Juta, naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$ 33.8 Juta