Daily News 21/07
July 21, 2016 No. 1287
BBCA - Kinerja 1H 2016
PT Bank Central Asia (BBCA) membukukan kenaikan laba bersih 6M 2016 sebesar 12% Yoy menjadi Rp 9.57 Triliun Vs Rp 8.54 Triliun pada 6M 2015 lalu. Pendapatan bunga bersih naik 15%Yoy menjadi Rp 19.75 Triliun. Posisi CAR tercatat sebesar 20.29% pada 6M 2016 (19.04% pada 6M 2015), NPL Gross tercatat sebesar 1.35% (0.68% pada 6M 2015), ROE 20.48% (21.65% pada 6M 2015), dan LFR 77.88% (75.69% pada 6M 2015)
HMSP - Volume penjualan rokok
PT Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP) membukukan kenaikan volume penjualan rokok sebesar 3.4%Yoy menjadi 28.6 miliar batang pada 2Q 2016. Penjualan pada 1Q 2016 tercatat sebanyak 25.1 miliar batang. Pada 2Q 2016 kinerja penjualan didukung oleh penjualan sigaret kretek mesin sebanyak 18.48 miliar batang, diikuti oleh sigaret kretek tangan sebanyak 5.72 miliar batang, dan sigaret putih mesin sebanyak 4.34 miliar batang. Ketatnya persaingan menurunkan pangsa pasar HMSP dari 35.2% pada 2Q 2015 menjadi 34.2% pada 2Q 2016 akibat penurunan pangsa pasar sigaret kretek mesin.
POWR- Rencana ekspansi
PT Cikarang Listrindo (POWR) bersama General Electric (GE) berencana menambah investasi proyek pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) menjadi US$ 800 Juta dari estimasi semula US$ 600 Juta di Cikarang (Jawa Barat). Kapasitas PLTG ini diperkirakan berkisar 1,100 hingga 1,400 MW. Perseroan bersama GE sebelumnya telah menandatangani kesepakatan pada Oktober 2015. Saat ini proses pembangunan PLTG masih menunggu power purchase agreement (PPA) dari PLN.
TOTL - Kontrak baru 1H 2016
PT Total Bangun Persada (TOTL) meraih kenaikan kontrak baru 1H 2016 sebesar 49%Yoy menjadi Rp 2.28 Triliun Vs Rp 1.53 Triliun pada periode yang sama tahun lalu. Jumlah tersebut telah mencapai 76% dari target kontrak baru tahun ini senilai Rp 3 Triliun. Pencapaian kontrak baru terdiri dari pihak ekternal sebesar Rp 2.13 Triliun dan sisanya senilai Rp 152 Miliar berasal dari proyek joint operation.
WTON - Bisnis infrastruktur
PT Wijaya Karya Beton (WTON) akan berinvestasi di proyek-proyek infrastruktur setelah mendapat persetujuan RUPSLB. Manajemen mengungkapkan perusahaan tidak dapat bergantung pada penjualan beton pracetak untuk mendorong pertumbuhan bisnis, dan oleh karena itu WTON perlu melakukan investasi agar menghasilkan pendapatan berulang. WTON akan mengincar investasi di proyek infrastruktur yang banyak menggunakan produk pracetak agar bersinergi dengan bisnis inti. Dengan perubahan anggaran dasar, WTON mengincar investasi proyek light rapid transit (LRT) Jakarta serta proyek jalan tol yang membutuhkan banyak beton pracetak.