Daily News 25/07
July 25, 2016 No. 1289
ASRI - Marketing sales
PT Alam Sutera Realty (ASRI) membukukan penurunan marketing sales 1H 2016 sebesar 16.7%Yoy menjadi Rp 966 Miliar dibandingkan Rp 1.16 Triliun pada 1H 2015. Realisasi nilai marketing sales 1H 2016 telah mencapai 19.3% dari target Rp 5 Triliun tahun ini. ASRI optimis target tahun ini dapat tercapai dengan menyiapkan beberapa proyek baru untuk diluncurkan pada 2H 2016 dan kebijakan tax amnesty dapat memberikan sentimen positif. Marketing sales 1H 2016 dikontribusi oleh proyek di Serpong sebesar Rp 500 Miliar sementara proyek di Pasar Kemis berkontribusi Rp 274 Miliar dan proyek high rise berkontribusi sebesar Rp 192 Miliar.
BBNI - Kinerja 1H 2016
PT Bank Negara Indonesia (BBNI) membukukan kenaikan laba bersih 1H 2016 sebesar 79.9% Yoy menjadi Rp 4.37 Triliun Vs Rp 2.43 Triliun pada 1H 2015. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 9.8%Yoy menjadi Rp 14.06 Triliun. Laba operasi BBNI naik 101.6%Yoy menjadi Rp 5.63 Triliun pada 1H 2016. Posisi CAR tercatat sebesar 19.3% pada 1H 2016 (17.11% pada 1H 2015), NPL Gross tercatat sebesar 2.95% (2.98% pada 1H 2015), ROE 12.59% (9.54% pada 1H 2015), dan LDR 91.4% (87.63% pada 1H 2015).
ENRG - Refinancing utang
PT Energi Mega Persada (ENRG) menargetkan dapat melakukan refinancing utang senilai US$ 60 Juta tahun ini. Pada akhir 2015 lalu ENRG tercatat memiliki jumlah pinjaman jangka pendek senilai total US$ 141.59 Juta. Dari nilai tersebut pinjaman terbesar merupakan pinjaman kepada PST Finance Ltd. Cayman Island senilai US$ 60.27 Juta (bunga LIBOR + 20%), Pro Strategic Investors Ltd. Cayman Island senilai US$ 50.47 Juta, dan Greenwich International Limited Seychelles senilai US$ 26.7 Juta. Pinjaman kepada Pro Strategic Investors memiliki tingkat bunga 20% per tahun. Pada akhir 2015 pinjaman jangka panjang ENRG mencapai US$ 155.91 Juta, dimana porsi terbesar merupakan pinjaman kepada Japan Petroleum Exploration Co. Ltd. dan Mitsubishi Corporation masing-masing senilai US$ 77.95 Juta.
PWON - Marketing sales
PT Pakuwon Jati (PWON) membukukan penurunan marketing sales 1H 2016 sebesar 42.8%Yoy menjadi Rp 1.14 Triliun dibandingkan Rp 2 Triliun pada periode yang sama tahun lalu. Realisasi pada 1H 2016 telah mencapai 36.8% dari total target perusahaan tahun ini sebesar Rp 3.1 Triliun. Manajemen PWON mengungkapkan rendahnya pencapaian karena perseroan belum meluncurkan proyek baru sejak akhir tahun lalu. Sebagian besar marketing sales 1H 2016 berasal dari kontribusi proyek kondominium sekitar 66% atau Rp 755 Miliar sementara proyek rumah tapak yang berasal dari Grand Pakuwon dan Pakuwon City di Surabaya berkontribusi sekitar 32% atau Rp 366 Miliar dan sisanya berasal dari penjualan proyek perkantoran.
SMGR - Integrasi bisnis
PT Semen Indonesia (SMGR) sedang berupaya mengintegrasikan bisnis dari hulu hingga hilir. Dari sektor hulu perseroan akan mengembangkan suplai energy secara mandiri. Saat ini SMGR telah memiliki pembangkit listrik energy panas berkapasitas 8.5 MW di Padang sedangkan yang sedang dibangun di Tuban berkapasitas 30.5 MW. Pada sektor hilir perseroan akan mengembangkan bisnis beton pracetak dengan bekerjasama dengan beberapa perusahaan yang sudah ada. Sementara itu, SMGR juga tengah membidik akuisisi perusahaan semen di Malaysia dan Asia Selatan sebagai strategi pertumbuhan perseroan ke depan, seiring kian ketatnya suplai semen di dalam negeri.
SSIA - Lahan di Subang
PT Surya Semesta Internusa (SSIA) telah mengakuisisi 120 Ha lahan di Subang sepanjang 1H 2016 atau sekitar 40% dari target tahun 2016 sebesar 300 Ha. Total landbank properti di Subang kini telah mencapai 480 Ha dengan nilai akuisisi masih dibawah US$ 10 per m². Akuisisi lahan di Subang meningkat setelah beroperasinya jalan tol Cikopo-Palimanan dan rencana pembangunan pelabuhan Patimban yang berdekatan dengan kawasan tersebut. SSIA membukukan marketing sales sekitar 1.1 Ha dengan harga rata-rata US$ 170 per m². Pencapaian ini setara 3.6% dari target tahun ini sebesar 30 Ha.