Daily News 26/07
July 26, 2016 No. 1290
ADHI - Kontrak LRT Tahap I
PT Adhi Karya (ADHI) menunggu tambahan kontrak baru pada 3Q 2016 ini dan menargetkan pada September akan meraih kontrak tahap I proyek light rail transit (LRT) Jabodetabek. Nilai kontrak sekitar Rp 15 Triliun dan masih menunggu revisi peraturan presiden (Perpres). Sebelumnya ADHI menargetkan kontrak tersebut dapat diraih pada 1H 2016 namun belum berhasil meraih kontrak tersebut membuat kinerja 1H 2016 terganggu. ADHI membukukan kontrak baru Rp 9 Triliun pada 1H 2016 dan baru memenuhi 36% target tahun ini. ADHI juga telah mengoperasikan dua pabrik beton di Sadang dan Cibubur untuk menunjang proyek LRT. ADHI berencana menerbitkan obligasi dengan target perolehan Rp 3 Triliun. Untuk tahap awal, ADHI akan menerbitkan obligasi pada awal tahun 2017 senilai Rp 1 Triliun.
BBTN - Kinerja 1H 2016
PT Bank Tabungan Negara (BBTN) membukukan kenaikan laba bersih 1H 2016 sebesar 25.4% Yoy menjadi Rp 1.04 Triliun Vs Rp 831.16 Miliar pada 1H 2015. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 16%Yoy menjadi Rp 3.69 Triliun. Laba operasi BBNI naik 20.4%Yoy menjadi Rp 1.38 Triliun pada 1H 2016. Posisi CAR tercatat sebesar 22.07% pada 1H 2016 (14.78% pada 1H 2015), NPL Gross tercatat sebesar 3.41% (4.7% pada 1H 2015), ROE 16.22% (15.62% pada 1H 2015), dan LDR 110.97% (109.94% pada 1H 2015).
TOTL - Pencapaian kontrak baru
PT Total Bangun Persada (TOTL) meraih kontrak baru senilai Rp 2.28 Triliun hingga 1H 2016 atau setara dengan dengan 76% dari target total kontrak baru tahun ini mencapai Rp 3 Triliun. Pencapaian tersebut naik 49%Yoy dibandingkan Rp 1.53 Triliun pada 1H 2015. Kontrak tersebut terdiri dari proyek baru eksternal sebesar Rp 2.13 Triliun dan sisanya senilai Rp 152 Miliar dari proyek joint operation. Beberapa proyek yang telah diperoleh TOTL antara lain pembangunan tiga apartemen, yaitu Orange County Lippo Cikarang, Millenium Village di Lippo Karawaci, dan Verde II Condominium dengan total kontrak senilai Rp 1.5 Triliun.
WSKT - Rencana divestasi anak perusahaan
PT Waskita Karya (WSKT) menargetkan perolehan dana mencapai Rp 5 Triliun atas rencana divestasi 40% saham PT Waskita Toll Road (WTR), anak perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha jalan tol. Divestasi tersebut tanpa melalui proses IPO. WSKT tengah mencari mitra strategis terkait rencana penjualan saham WTR, dimana proses jual beli saham dapat diselesaikan pada 3Q 2016. WSKT diperkirakan membutuhkan dana senilai Rp 20 Triliun untuk membangun proyek jalan tol atas konsesi yang telah diperoleh. Saat ini WSKT tercatat memiliki konsesi jalan tol sepanjang 930 KM dari sebelumnya 792 KM akibat diperolehnya konsesi jalan tol Trans Sumatra. Selain proses divestasi WTR, WSKT juga berencana melakukan divestasi atas 40% saham PT Waskita Beton Precast (WBP) yang akan dilakukan melalui proses IPO dengan target perolehan dana mencapai Rp 4 Triliun. Pada akhir Agustus WSKT berencana melakukan roadshow ke Malaysia dan Hong Kong. Pencatatan saham WBP diharapkan berlangsung pada September 2016.