BTEK - Rencana rights issue


PT Bumi Teknokultura (BTEK) berencana  menerbitkan saham baru dengan menggelar right issue sebanyak 4.85 miliar saham baru dengan harga yang ditawarkan Rp 1,000 per saham. Sehingga perseroan akan meraih dan dari proses right issue sebesar Rp 4.85 Triliun. Penggunaan dana hasil rights issue akan digunakan untuk pembelian saham Golden Harvest Pte Ltd (GHCL), dan utang convertible bonds GHPL dan GHCL yang pembayarannya akan dilakukan dengan penerbitan saham baru perseroan hasil rights issue senilai Rp 4.65 Triliun dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja dan entitas anak usaha.


DPUM - Bisnis udang


PT Dua Putra Utama Makmur (DPUM) memastikan masuk dalam produksi udang dengan tujuan pasar ekspor. Manajemen DPUM menjelaskan alasan masuk ke pasar udang karena permintaan udang di dunia terus meningkat selain itu udang merupakan komoditas utama ekspor Indonesia dengan pangsa pasar utama ke AS, Uni Eropa, dan Jepang. Untuk pengiriman perdana ke pasar AS, DPUM mengekspor udang sebesar satu kontainer atau sekitar 15 ton. Selain itu, DPUM juga sedang menargetkan pasar Uni Eropa dengan menargetkan sertifikat ekspor produk ke Uni Eropa. Untuk menjalankan usaha ekspor udang, DPUM bekerjasama dengan petambak udang di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sumatra. Dengan adanya perluasan bisnis udang, DPUM menargetkan porsi kontribusi ekspor dapat mencapai sekitar 30%-40% dari total pendapatan perusahaan.


KLBF & EPMT - Produk suplemen premium


PT Kalbe Farma (KLBF) melalui perusahaan patungannya dengan Blackmores Ltd., PT Kalbe Blackmores Nutrition menargetkan pada akhir tahun ini dapat memasarkan 20 produk Blackmores Ltd. di Indonesia. Hingga saat ini, Kalbe Blackmores baru memasarkan sebagian produk. KLBF juga melibatkan anak usaha, PT Enseval Putera Megatrading (EPMT) sebagai distribusi seluruh produk Blackmores yang masih diimpor langsung dari Australia. EPMT akan mendistribusikan ke pasar melalui jalur tradisional dan modern. Sejalan dengan positioning sebagai produk premium, Kalbe Blackmores mengincar segmen menengah keatas dengan market share ditargetkan 25% pasar premium suplemen dan vitamin.


TOWR - Kinerja 1H 2016


PT Sarana Menara Nusatntara (TOWR) membukukan kenaikan laba bersih 1H 2016 sebesar 13%Yoy menjadi Rp 1.32 Triliun Vs Rp 1.17 Triliuan pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan perseroan  naik sebesar 13%Yoy menjadi Rp 2.42 Triliun. Pendapatan perseroan berasal dari sewa menara sebesar Rp 2.34 Triliun.  Sisanya berasal dari sewa VSAT dan MWIFO masing-masing sebesar Rp 52.4 Miliar dan Rp 27.35 Miliar. Laba operasi tercatat naik 11%Yoy menjadi Rp 2.03 Triliun pada 1H 2016.