Daily News 09/09
September 09, 2016 No. 1322
IPO - PT Waskita Beton Precast
PT Waskita Beton Precast (WBP) telah mendapat pernyataan efektif atas rencana penerbitan 10.54 miliar lembar saham baru melalui proses IPO (40% saham). Dengan harga penawaran Rp 490 per lembar maka target perolehan dana mencapai Rp 5.17 Triliun. Sekitar 56% akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan sisanya 44% untuk belanja modal dalam rangka pengembangan usaha memenuhi pertumbuhan permintaan beton nasional. Masa penawaran umum berlangung pada 9-14 September 2016 dan penjatahan pada 16 September 2016. Kemudian pencatatan atau listing di Bursa Efek Indonesia dijadwalkan 20 September 2016.
DSSA - Pembangunan PLTU Kendari-3
PT Dian Swastatika Sentosa (DSSA) melalui anak usahanya, PT DSSP Power Kendari (DSSP) memulai pembangunan fisik pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Kendari-3 di Tanjung Tiram (Sulawesi Tenggara) berkapasitas 2x50 MW senilai US$ 200 Juta. Sebelumnya, DSSA telah mendapatkan fasilitas pembiayaan dari China Development Bank Corporation sebesar US$ 150 juta untuk mendanai proyek tersebut dan sisanya sebesar US$ 50 juta berasal dari kas internal perseroan. Pelaksanaan pembangunan fisik PLTU KEdari-3 ditargetkan tiga tahun sehingga operasional proyek dapat dimulai pada awal tahun 2019. PLTU Kendari-3 akan memasok listrik kepada PLN selama 25 tahun dengan power purchase agreement yang ditandatangani pada bulan Mei 2015.
JSMR - Kinerja 1H 2016
PT Jasa Marga (JSMR) membukukan kenaikan laba bersih 1H 2016 sebesar 43.96%Yoy menjadi Rp 925.51 Miliar Vs Rp 642.91 Miliar pada periode yang sama tahun lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 63.09%Yoy menjadi Rp 6.71 Triliun pada 1H 2016. Laba usaha tercatat naik sebesar 21.78%Yoy menjadi Rp 1.96 Triliun pada 1H 2016.
SILO - Kinerja 1H 2016
PT Siloam International Hospitals (SILO) membukukan kenaikan laba bersih 1H 2016 sebesar 44%Yoy menjadi Rp 69.37 Miliar Vs Rp 48.05 Miliar pada periode sama tahun lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 29%Yoy menjadi Rp 2.5 Triliun pada 1H 2016. Laba usaha tercatat naik sebesar 141%Yoy menjadi Rp 143.22 Miliar pada 1H 2016.
TLKM - Jaringan kabel bawah laut
PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) melalui anak usahanya, PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) sedang mengerjakan proyek infrastruktur jaringan kabel bawah laut, Indonesia Global Gateway Cable System (IGG) dengan sistem kabel laut 5,300 Km berkapasitas 100 giga bit per detik (Gbps) x 80 wave lenghts (wl) x 4 fiber pairs (fp) optical fiber submarine cable system. Jaringan kabel bawah laut ini akan menghubungkan Singapura dengan sembilan kota di tanah air. Selain itu, IGG akan mendukung jaringan internasional dari Eropa dan semenanjung barat Amerika Serikat. TLKM menargetkan proyek IGG selesai tahun 2018. Apabila pengembangan jaringan kabel laut telah selesai maka TLKM tidak perlu lagi menyewa provider luar negeri.
WIKA - Proyek kereta cepat
Konsorsium PT Wijaya Karya (WIKA), PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) masih memfinalisasi proses penarikan pinjaman dari China Development Bank (CDB) untuk mendanai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung paling lambat Oktober 2016. Perusahaan masih berdiskusi dengan CDB untuk mendapatkan pinjaman senilai Rp 52.5 Triliun atau 75% dari total investasi yang mencapai Rp 70 Triliun. KCIC berencana menarik pinjaman tersebut dalam tiga tahap dan dana pinjaman CDB akan dialokasikan untuk biaya pembangunan konstruksi. Sejauh ini 60% tanah telah dibebaskan untuk proyek ini. Sebelumnya, WIKA memiliki 38% saham dalam PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), selaku pemegang 60% saham KCIC.