Daily News 16/09
September 16, 2016 No. 1326
ANTM - Pembangunan pabrik P3FH tahap I
PT Aneka Tambang (ANTM) menunjuk konsorsium unicorporated Kawasaki Heavy Industries (KHI) dan PT Wijaya Karya (WIKA) sebagai engineering, procurement and construction (EPC) turnkey proyek pembangunan pabrik feronikel Haltim (P3FH) tahap I dengan nilai kontrak sebesar Rp 3.42 Triliun. Pabrik ini akan meningkatkan kapasitas produksi feronikel ANTM dari 27,000-30,000 ton nikel (Tni) per tahun menjadi 40,500-43,500 per tahun. Proyek P3FH juga turut mendukung program pembangunan industri dasar logam stainless steel. Proyek ini direncanakan dapat melaksanakan komisioning pada akhir 2018. Terkait dengan penyediaan tenaga listrik pabrik feronikel Haltim, pada Januari 2016, ANTM telah menandatangani MoU pembangunan pembangkit listrik antara ANTM dan PT Bukit Asam (PTBA) untuk membangun PLTU berkapasitas 80 MW.
KIJA - Rencana emisi obligasi
Manajemen PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA) berencana menerbitkan obligasi dalam rangka restrukturisasi obligasi senilai US$ 260 Juta yang akan jatuh tempo pada 2019. Pinjaman obligasi tersebut membayarkan kupon 7.5%. Obligasi yang akan diterbitkan tersebut akan memiliki tenor 7 tahun dengan kupon 6.5%. Fitch Rating memberi peringkat B+ atas rencana emisi surat utang baru tersebut.
KINO - Perkara penghapusan merek
Perkara penghapusan merek Cap Kaki Tiga oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (HKI) sejak 2 September 2016 namun PT Kino Indonesia (KINO) tetap akan menjual produk minuman Cap Kaki Tiga. KINO beralasan masih memegang lisensi resmi dari Wen Ken Drugs Pte. Ltd, perusahaan asal Singapura yang memiliki merek Cap Kaki Tiga dan KINO tetap akan melakukan produksi, distribusi dan penjualan produk Cap Kaki Tiga di Indonesia. Pada 28 April 2011, KINO menandatangani perjanjian bagi hasil dengan Wen Ken Drug untuk penggunaan merek Cap Kaki Tiga selama 15 tahun dan dapat diperpanjang 15 tahun berikutnya sesuai kesepakatan bersama.
MEDC - Penerbitan obligasi
PT Medco Energi Internasional (MEDC) menawarkan obligasi berkelanjutan II tahap II tahun 2016 senilai Rp 1.25 Triliun. Obligasi tersebut dibagi dua seri senilai Rp 492 Miliar, seri A dengan nominal Rp 284 Miliar berbunga 10.8% dengan jangka waktu tiga tahun sedangkan seri B dengan nominal Rp 208 Miliar berbunga 11% dengan jangka waktu lima tahun. Perseroan telah menunjuk penjamin emisi : CIMB Securities Indonesia, Danareksa Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas dengan wali amanat Bank Mega. Masa penawaran obligasi 26-27 September 2016 dan pencatatan di BEI pada 3 Oktober 2016. Dana hasil obligasi sekitar 60% akan digunakan untuk pembayaran sebagian seluruh utang dari penerbitan obligasi berkelanjutan I tahap II tahun 2013 dan sisanya untuk belanja modal.
PTPP - Rencana ekspansi
PT Pembangunan Perumahan (PTPP) berencana membangun 100,000 unit hunian kerja dalam periode lima tahun ke depan. Tahap pertama perseroan akan mulai membangun sekitar 10,000-20,000 unit yang akan dibangun di sekitar Kemayoran dan Kawasan industri Pulo Gadung. PTPP telah menandatangani nota kesepahaman dengan PT Bank Tabungan Negara (BBTN), BPJS, serta KSPI. MoU ini bertujuan mendukung program pemerintah dalam pengembangan hunian pekerja bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
TBIG - Rencana buyback saham
PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) berencana untuk menggelar aksi buyback maksimal 236 juta saham (5% saham). TBIG menganggarkan dana Rp 1.5 Triliun untuk aksi buyback ini. Manajemen TBIG mengungkapkan aksi ini dilakukan karena melihat kinerja yang membaik dan arus kas melebihi jumlah yang diperlukan. TBIG akan meminta persetujuan pemegang saham untuk aksi ini pada RUPSLB pada 24 Oktober 2016. Periode buyback akan berlangsung mulai tanggal persetujuan RUPSLB hingga 18 bulan. Saat ini, TBIG masih memiliki saham treasury 232.35 juta saham.