Daily News 19/09

September 19, 2016 No. 1327
DMAS - Penjualan lahan industri

PT Puradelta Lestari (DMAS) tengah menunggu kesepakatan akhir penjualan lahan industri seluas 8.8 Ha di Greenland International Industrial Center (GIIC) Kota Deltamas (Cikarang). Calon pembeli lahan adalah perusahaan dari sektor barang konsumsi dan sektor berkaitan dengan otomotif. Transaksi penjualan lahan tersebut akan menambah penjualan lahan industri 60.7 Ha hingga September ini. Sebelumnya, DMAS telah meraih penjualan marketing sales lahan seluas 51.9 Ha dari total target marketing sales tahun ini seluas 50 Ha.
MEDC- Rencana akuisisi
PT Medco International (MEDC) berencana mengaskuisisi 40% hak partisipasi blok minyak dan gas di perairan Natuna dari perusahaan asal Amerika Serikat, Conoco Philips. Selain Conoco Philips, saham blok migas tersebut dimiliki oleh Inpex Corporation sekitar 35% dan Chevron Corporation sekitar 25%. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Blok B South Natuna diperkirakan mampu memproduksi 19,279 barel minyak dan 195.7 juta standar kaki kubik gas per hari pada tahun ini. Aksi ini akan menjadi akuisisi terbesat kedua perseroan setelah pembelian 82.2% saham Newmont senilai US$ 2.6 Miliar.
MAPI - Ekspansi ke Vietnam
PT Mitra Adiperkasa (MAPI) melalui anak usaha PT Mitra Adiperkasa Vietnam Company Limited, membuka gerai Zara Pertama di Ho Chi Min (Vietnam). Pembukaan toko ini menjadi langkah awal MAPI memasuki pasar Vietnam. Tahun depan MAPI juga akan membuka cabang baru gerai ritel lainnya seperti Zara dan beberapa merek lain dibawah grup Inditex. Manajemen MAPI mengungkapkan pasar Vietnam sangat menarik seiring dengan pertumbuhan kelas menengah negara tersebut.
PNBN - Rencana emisi obligasi
PT Bank Pan Indonesia (PNBN) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan II tahap II senilai Rp 1 Triliun untuk mendukung rencana ekspansi. Obligasi tersebut bertenor 5 tahun, menawarkan kupon pada kisaran 8.35% hingga 8.95% per tahun. Pefindo memberi peringkat idAA terhadap rencana emisi obligasi PNBN. Pada 2Q 2016 lalu PNBN telah menerbitkan obligasi berkelanjutan II tahap I senilai Rp 2 Triliun dengan tenor 5 tahun yang membayarkan kupon 9.15%.
WTON - Pasok beton pracetak proyek kereta cepat
PT Wijaya Karya Beton (WTON) memperkirakan penjualan beton pracetak naik tahun depan seiring progres pembangunan proyek kereta cepat Jakarta - Bandung. WTON menargetkan dapat memasok 25% kebutuhan beton pracetak proyek tersebut karena induk perusahaan, PT Wijaya Karya (WIKA), bersama BUMN lainnya: PT Jasa Marga (JSMR), PT Kereta Api Indonesia, dan PT Perkebunan Nusantara VIII, merupakan pemilik saham PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI). PSBI tercatat memiliki 60% saham PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), yang akan membangun proyek kereta cepat senilai Rp 70 Triliun. Pada 8M 2016 WTON telah membukukan kontrak baru senilai Rp 2.24 Triliun. Nilai kontrak carry over WTON dari tahun 2015 tercatat sebesar Rp 1.6 Triliun.