Daily News 21/09

September 21, 2016 No. 1329
AISA - Rencana pembangunan dua pabrik beras

PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) berencana membangun dua pabrik beras baru di Kabupaten Sidrap dan Bone (Sulawesi Selatan). Pembangunan pabrik tersebut mundur dari jadwal semula dan baru akan dimulai pada 2H 2017. Nilai investasi kedua pabrik diperkirakan mencapai Rp 600 Miliar. Rencananya kedua pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi sekitar 240,000 ton beras per tahun yang ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2018. Pembangunan pabrik beras merupakan bagian dari rencana AISA untuk fokus pada bisnis beras kemasan dibandingkan beras curah karena marjin yang lebih tinggi.
CMNP - Rencana right issue & Obligasi
PT Citra Marga Nusaphala (CMNP) berencana menerbitkan sekitar 30% saham baru melalui proses rights issue dengan target dana perolehan Rp 1.5 Triliun tahun ini. CMNP juga berencana menerbitkan obligasi dengan target dana Rp 1.5-2 Triliun. Penerbitan saham baru dan obligasi dimaksudkan untuk memanfaatkan masuknya dana hasil repatriasi dari program tax amnesty yang tengah berlangsung. Dana tersebut akan digunakan untuk mendanai pembangunan ruas tol yang telah dipegang perseroan diantaranya, tol Depok- Antasari sepanjang 21.54 Km dan pembangunan tol Soreang- Pasir Koja sepanjang 8.5 Km.
CTRA - Marketing sales
PT Ciputra Development (CTRA) telah membukukan marketing sales sekitar Rp 4 Triliun per Agustus 2016 atau setara dengan 43% dari target tahun ini sebesar Rp 9.3 Triliun. Untuk mencapai target marketing sales tahun ini perseroan akan meluncurkan beberapa proyek dimana salah satunya Apartemen yang merupakan bagian dari Ciputra World 2 Extension yang terdiri atas 400 unit. Sementara itu, perseroan juga sedang menyusun master plan penggabungan usaha (merger) perseroan dengan anak usahanya, PT Ciputra Surya (CTRS), dan PT Ciputra Property yang ditargetkan selesai pada bulan Oktober 2016.
SIDO - Tingkatkan penjualan luar Jawa dan Global
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) akan meningkatkan penjualan produk jamu ke pasar luar Jawa khususnya ke Wilayah Indonesia bagian Timur. Langkah tersebut sebagai salah satu upaya untuk mengejar target pendapatan sekitar 15% tahun ini. Pendapatan SIDO naik 13.7%Yoy menjadi Rp 1.3 Triliun pada 1H 2016. Untuk meningkatkan penjualan di Kawasan Timur Indonesia, SIDO menyiapkan anggaran biaya promosi dan iklan sebesar 11% dari nilai total penjualan. Selain itu SIDO sedang memperbesar pasar ekspor. Manajemen SIDO menargetkan penjualan ekspor dapat tumbuh 5% pada tahun depan.
TOTO - Pabrik saniter low end
PT Surya Toto Indonesia (TOTO) membangun pabrik Saniter kelas menengah ke bawah di Surabaya untuk memenuhi pasar Indonesia Timur. Pabrik ini merupakan hasil patungan antara TOTO dengan PT Surya Pertiwi Nusantara dengan kepemilikan Surya pertiwi 51% saham dan TOTO memiliki 49% saham. Total investasi pabrik mencapai US$ 59.3 Juta dengan 49% saham ditanggung TOTO atau senilai US$ 29 Juta. Pabrik berpasitas produksi antara 45,000-50,000 unit saniter per bulan dan diharapkan dapat memasuki tahap uji coba produksi pada Juni atau Juli 2017. Selain itu, TOTO juga membangun kantor di Surabaya dan di targetkan selesai 2018. Kantor dengan investasi senilai US$ 18.5 juta akan dijadikan sebagai head office TOTO untuk meningkatkan jangkauan pasar ke Jawa Timur.
WSBP - Pencapaian target
PT Waskita Beton Precast (WSBP) berhasil membukukan kontrak baru senilai Rp 7 Triliun sejak awal tahun ini, sekitar 92% dari target perolehan Rp 7.76 Triliun tahun ini. Manajemen memperkirakan realisasi kontrak baru dapat mencapai Rp 8 Triliun tahun ini. Target tersebut didukung oleh kapasitas produksi 2.3 juta ton per tahun saat ini dari 8 pabrik yang ada. WSBP menargetkan kapasitas produksi naik menjadi 2.6 juta ton per tahun pada akhir 2016. WSBP berencana membangun pabrik dengan fasilitas produksi 250,000 ton per tahun di Palembang (Sumatera Selatan) dan 100,000 ton per tahun di Klaten (Jawa Tengah). Sekitar 85% produksi WSBP diserap induk perusahaan, PT Waskita Karya (WSKT), dan sisanya diserap proyek Pemerintah dan swasta. Dari perolehan dana hasil IPO sebesar Rp 5.1 Triliun, 56% diantaranya dialokasikan untuk modal kerja dan 44% untuk belanja modal.