Daily News 22/09

September 22, 2016 No. 1330
GEMS - Finalisasi akusisi

PT Golden Energy Mines (GEMS) melalui anak usahanya PT Kuansing Inti Makmur menyelesaikan akusisi PT Era Mitra Selaras (EMS) berserta anak usahanya senilai US$ 37 Juta. PT Era Mitra Selaras merupakan dua anak usaha yang memiliki area tambang di Sumatera Selatan dan Sumatera Barat dengan total cadangan batubara sebesar 68 juta ton. Penandatangan jual beli saham dengan Glenfeld Capital Inc, pemegang saham EMS Group, dilaksanakan pada 20 September 2016.
SMGR - Pabrik baru
PT Semen Indonesia (SMGR) tengah menyiapkan uji coba pabrik baru Indarung VI. Investasi pabrik semen senilai Rp 4 Triliun tersebut akan memasuki tahap uji coba produksi pada bulan Desember 2016. Saat ini pengerjaan pabrik telah mencapai 95%. Manajemen mengungkapkan pabrik baru tersebut dapat beroperasi komersial pada awal tahun 2017. Dengan beroperasinya pabrik baru, SMGR berharap akan ada peningkatan kontribusi dari penjualan Semen Padang. Beroperasinya Indarung VI juga akan meningkatkan kapasitas Semen padang menjadi 10.5 juta ton dari sebelumnya 9.5 juta ton. Saat ini kontribusi Semen Padang mencapai sekitar 25% terhadap penjualan SMGR. Sementara itu pabrik semen di Rembang (Jawa Tengah) dengan investasi mencapai Rp 4.6 Triliun telah mencapai 96% penyelesaian dan ditargetkan mampu beroperasi pada akhir tahun ini. Kedua pabrik baru tersebut akan meingkatkan kapasitas SMGR menjadi 37.8 juta ton.
SMRA - Revisi target marketing sales
PT Summarecon Agung (SMRA) merevisi total target marketing sales tahun ini menjadi Rp 3.5 Triliun dari target yang ditetapkan pada awal tahun sebesar Rp 4.5 Triliun karena kondisi pasar yang masih lemah. Pada 9M 2016 SMRA membukukan markeing sales senilai Rp 2 Triliun, sekitar 44.4% dari target awal yang ditetapkan. SMRA tengah menyiapkan peluncuran beberapa proyek baru namun peluncuran proyek tersebut menunggu pasar yang relatif stabil.
SSIA - Recurring income
PT Surya Semesta Internusa (SSIA) melalui anak usahanya, PT Surya Internusa Hotels, membuka hotel baru merek Batiqa di Lampung dengan kapasitas 98 kamar dan 10 kamar tipe suites. SSIA juga berencana menambah satu hotel lagi di Jakarta tahun ini sehingga total hotel Batiqa tahun ini dapat mencapai enam hotel. Penambahan hotel tersebut akan meningkatkan recurring income dari pendapatan bisnis hotel. SSIA menargetkan dapat meraih pendapatan recurring income hingga 15% dari total pendapatan akhir tahun ini selain dari pendapatan sewa gudang. SSIA juga akan membuka peluang kerjasama dengan investor ataupun mitra untuk mengembangkan bisnis hotel lewat perusahaan patungan, sewa jangka panjang, maupun jasa manajemen hotel.