Daily News 27/09
September 27, 2016 No. 1333
AMRT - Gerai di Filipina
PT Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) menargetkan dapat membuka 1,000 gerai Alfamart hingga tahun kelima. AMRT mulai berekspansi ke Filipina sejak tahun lalu. Pada tahun depan AMRT menargetkan dapat memiliki 400 gerai. Untuk membangun satu toko dibutuhkan dana Rp 500 juta tidak termasuk investasi tanah. Jumlah gerai di Filipina sudah mencapai 185 gerai dan ditargetkan akhir tahun ini, AMRT memiliki 200 gerai. Sehingga tahun depan, AMRT akan membuka 200 gerai dengan dana yang dibutuhkan mencapai Rp 100 Miliar. Selain itu AMRT menargetkan memiliki 20,000 gerai di Indonesia hingga lima tahun kedepan.
BRNA - Restrukturisasi utang
PT Berlina (BRNA) telah mendapat komitmen pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga (BNGA) dan PT Bank OCBC NISP (NISP) untuk melakukan refinancing atas pinjaman modal kerja serta pinjaman jangka panjang dari PT Bank Mandiri (BMRI) dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC). Langkah restrukturisasi diharapkan dapat menurunkan beban bunga pinjaman serta fleksibilitas dalam manajemen arus kas.
BRPT - Buyback saham
PT Barito Pacific (BRPT) berencana membeli kembali (buyback saham) dengan mengalokasikan dana maksimal sebesar Rp 100 Miliar atau setara dengan 2% saham. Periode buyback saham akan dilakukan selama tiga bulan pada 27 September 2016 hingga 27 Desember 2016. Rencananya BRPT akan menyimpan saham yang dibeli kembali selama tiga tahun sebagai treasury stock.
DMAS - Akuisisi lahan
PT Puradelta Lestari (DMAS) menargetkan mampu menuntaskan askuisisi lahan seluas 135Ha di bagian selatan kawasan industri kota Deltamas pada 4Q 2016 dengan nilai akuisisi sekitar Rp 810-945 Miliar. Perseroan membeli lahan dengan kisaran harga Rp 600-700 Ribu/m² dan hingga saat ini proses akuisisi telah mencapai 90%. Sementara itu DMAS tengah menjajaki penjualan lahan industri dengan luas sekitar 100 Ha kepada beberapa investor asing dengan nilai sekitar Rp 2 Triliun.
ELSA - Kinerja 1H 2016
PT Elnusa (ELSA) membukukan kenaikan laba bersih 1H 2016 sebesar 9.5%Yoy menjadi Rp 145 Miliar Vs Rp 133 Miliar pada 1H 2015 kendati membukukan penurunan penjualan sebesar 5.1%Yoy menjadi Rp 1.7 Triliun. Laba usaha perseroan tercatat naik 35.8% Yoy menjadi Rp 232 Miliar.
GJTL - Recall produk
PT Gajah Tunggal (GJTL) melapor kepada National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) di Amerika Serikat terkait penarikan kembali (recall) atas 196,926 unit produk ban yang telah dijual di negara tersebut. Jumlah produk yang di recall tersebut sekitar 1.2% dari total volume penjualan GJTL ke Amerika dalam periode April 2014 hingga September 2016. Manajemen GJTL menyatakan recall tidak memiliki dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perusahaan. Penjualan ekspor mencapai 42% dari total penjualan GJTL, dimana penjualan ke Amerika berkontribusi 72% terhadap total volume ekspor.
IGAR - Tender offer
Mitsui & Co (Asia Pacific) Pte. Ltd. (Mitsui) yang berdomisili di Singapura bersama dengan Fujimori Kogyo Co. Ltd. (Zacros) yang berdomisili di Jepang telah mendapat pernyataan efektif untuk melakukan tender offer atas seluruh saham publik PT Champion Pacific Indonesia (IGAR). Pada akhir bulan Juni lalu Mitsui dan Zacros membeli 79.4% saham IGAR dari Kingsford Holdings. Tender offer dilakukan pada harga Rp 274 per lembar yang akan dilakukan dari 28 September hingga 27 Oktober 2016. Tanggal pembayaran ditetapkan pada 8 November 2016.
SRIL - Pembangunan pabrik baru
PT Sri Rejeki Isman (SRIL) menjadwalkan uji coba pabrik baru di Solo (Jawa Tengah) pada awal 2017. Sementara jadwal operasi komersial akan dimulai pertengahan tahun depan. SRIL juga telah memasukkan kontribusi pabrik baru ke dalam target kinerja tahun depan. Operasional pabrik baru diperkirakan dapat berkontribusi pada target pertumbuhan penjualan 8%-12% pada tahun depan. Saat ini pembangunan pabrik baru di Solo sampai tahap pemasangan mesin. SRIL membeli mesin produksi dari Eropa dan China. Dana untuk membeli mesin senilai US$ 20 Juta berasal dari belanja modal pada tahun ini yang ditetapkan US$ 60 Juta.