Daily News 28/09
September 28, 2016 No. 1334
IPO - PT Megah Satu Properti
PT Megah Satu Properti (Forza Land) berencana menjual 20% saham ke publik melalui proses penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada 4Q 2016. Forza Land merupakan perusahaan pengembangan properti yang memiliki beberapa proyek seperti One Velvet Residance di Kawasan Central business District (CBD) Alam Sutera (Tangerang, Banten), dan One Casablanca Residance di Jakarta Selatan. Di luar Jawa perseroan mempunyai hotel, mall, kondotel, serta villa di Kutai (Kalimantan Timur) dan Bali.
BABP - Rencana rights issue
PT Bank MNC Internasional (BABP) berencana menerbitkan maksimal 5.24 miliar lembar saham baru (20% saham) melalui proses rights issue. Dengan harga penawaran Rp 100 per lembar maka target perolehan dana maksimal senilai Rp 523.96 Miliar. Bersamaan dengan aksi rights issue, BABP akan menerbitkan maksimal 5.24 miliar waran seri III. Setiap satu saham hasil rights issue melekat satu waran seri III. Manajemen tidak menunjuk pembeli siaga dalam aksi korprasi ini. BABP akan menggunakan seluruh dana rights issue untuk memperkuat struktur permodalan antara lain pemberian kredit, penempatan dana, serta pembelian surat berharga.
INCF - Rencana rights issue
PT Indo Komoditi Korpora (INCF) berencana menggelar rights issue tahun depan setelah relisting di BEI. INCF menargetkan dapat meraih dana sekitar Rp 400 Miliar. Dana rights issue akan digunakan untuk mengakuisisi perusahaan sawit di Kalimantan Tengah. Investasi atas akuisisi ini diperkirakan mencapai Rp 600 Miliar dan sisa Rp 200 Miliar akan dipenuhi dari kombinasi pinjaman dan kas internal.
PTBA - Rencana akuisisi
PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) tengah mengkaji rencana akuisisi perusahaan tambang batubara sebagai bagian dari langkah ekspansi perusahaan tahun depan. PTBA juga berencana mengembangkan usaha lain yang terkait pertambangan batubara seperti briket, pembangkit listrik, angkutan kereta api, dll. Tahun lalu PTBA, melalui anak perusahaan PT Internasional Prima Coal, melakukan akuisisi PT Tabalong Prima Resources dan Mitra Hasrat Bersama senilai total US$ 36 Juta. Tabalong Prima berlokasi di Kalimantan Selatan memiliki sumber daya 292 juta ton dengan cadangan 109 juta ton yang memiliki izin usaha pertambangan (IUP) operasi dan produksi diatas lahan seluas 3,145 Ha.