Daily News 29/09

September 29, 2016 No. 1335
ELSA- Target kontrak baru

PT Elnusa (ELSA) menargetkan mendapatkan kontrak baru untuk menggantikan kontrak dari total E&P Indonesia yang semakin menurun. Perseroan terkena imbas berkurangnya investasi Total E&P, terutama dibidang investasi karena Total harus menyerahkan ladang minyaknya kepada PT Pertamina tahun depan. Saat ini perseroan telah mendapatkan kontrak baru yang berasal dari kegiatan drilling and oilfield services (DOS) di dalam negeri dan di Brunei dengan nilai kontrak sebesar US$ 60 Juta dan perseroan juga mendapatkan kontrak operation dan maintenance dari Pertamina,BP Indonesia, Conoco Philips.
KRAS - Pembangunan dua PLTU
PT Krakatau Steel (KRAS) melalui anak usahanya, PT Krakatau Daya Listrik, akan membangun dua PLTU baru tahun depan dengan total kapasitas 310 MW di Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC). Saat ini Krakatau Daya Listrik sudah memiliki lima PLTU dengan masing masing berkapasitas 80 MW atau dengan total 400 MW di KIEC. Untuk membangun PLTU 2x80 MW, Krakatau Daya Listrik menginvestasikan dana sekitar US$ 1.2 Juta dengan 30% dana beraasal dari kas internal dan sisanya pinjaman. Sedangkan untuk PLTU 1x150 MW akan menggunakan dana penyertaan modal negara (PMN) yang berasal dari KRAS. Saat ini PLTU 2x80 MW masih berlangsung proses tender EPC hingga akhir tahun dan konstruksi dimulai awal tahun depan sedangkan tender PLTU 150 MW diperkirakan selesai pada pertengahan tahun depan dan langsung masuk tahap konstruksi. KRAS menargetkan kedua PLTU ini dapat beroperasi pada tahun 2019.
MAYA - Rencana penambahan kepemilikan
Salah satu pemegang saham PT Bank Mayapada (MAYA), JPMCB-Cathay Life Insurance Co. Ltd., berencana meningkatkan kepemilikan saham menjadi 40% dari posisi akhir Agustus lalu sebesar 24.9%. JPMCB-Cathay Life Insurance juga berencana mengakuisisi satu bank untuk di merger dengan MAYA tahun depan.
PBSA - Proyek konstruksi
PT Paramita Bangun Sarana (PBSA) mengincar proyek konstruksi di sektor industri kelapa sawit sekitar Rp 800 Miliar pada tahun 2017. Konstruksi pada sejumlah proyek kelapa sawit, seperti pembangunan pabrik atau kilang penyimpanan, terus menjadi fokus perseroan di masa datang karena proyek-proyek tersebut berjalan berkesinambungan, seperti refinery yang membutuhkan waktu pengerjaan sampai lima tahun.
TELE - Perusahaan patungan dengan Blackberry
PT Tiphone Mobile Indonesia (TELE) membentuk perusahaan patungan atau joint venture bernama PT BB Merah Putih. Perusahaan patungan tersebut akan memberikan lisensi software dan layanannya untuk memproduksi handset bagi pasar Indonesia. Kerjasama ini sesuai dengan perubahan fokus bisnis Blackberry ke perangkat lunak, melalui unit bisnis Mobility Solutions. Pembentukan perusahaan patungan tersebut merupakan salah satu dukungan terhadap Pemerintah dalam mempromosikan pengembangan, memproduksi dan membuat barang menggunakan sumber lokal. BB Merah putih akan membuat, mendistribusikan, dan mempromosikan perangkat bermerek Blackberry yang menggunakan software dan aplikasi Android Blackberry yang aman.
TOWR - Rencana emisi obligasi
Anak perusahaan PT Sarana Menara Nusantara (TOWR), PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 1.5 Triliun. Hingga saat ini Protelindo tercatat memiliki obligasi senilai Rp 1 Triliun dengan kupon 10.5% yang akan jatuh tempo pada 28 Februari 2017 serta obligasi senilai S$ 180 Juta dengan kupon 3.25% yang akan jatuh tempo pada 27 November 2024. Pada akhir Juni lalu TOWR tercatat memiliki 99.99% saham protelindo dengan nilai asset Protelindo mencapai Rp 4.26 Triliun.