Daily News 30/09

September 30, 2016 No. 1336
AKRA - Penjualan lahan industri

PT AKR Corporindo (AKRA) menargetkan penjualan lahan industri di kawasan Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) di Gresik (Jawa Timur) mencapai 40 Ha tahun ini dengan nilai pra penjualan mencapai Rp 800 Miliar. Pada 1H 2016 nilai pra penjualan lahan industri AKRA hanya tercatat sekitar Rp 170 Miliar. Manajemen optimis prospek industri pada 2H 2016 lebih baik dibandingkan 1H 2016, karena kawasan industri JIIPE telah termasuk dalam kawasan industri strategis yang mendapat prioritas Pemerintah. AKRA telah membelanjakan Rp 4 Triliun untuk membangun JIIPE, termasuk investasi pembangunan pelabuhan. Dalam waktu dekat AKRA akan mengoperasikan PLTU tahap I dengan kapasitas 23 MW senilai US$ 25 juta. AKRA mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 600 Miliar tahun ini untuk mendukung ekspansi proyek kawasan industri, serta meningkatkan infrastruktur untuk mendorong bisnis distribusi bahan bakar minyak (BBM).
AMAG - Penjualan 80% saham kepada Fairfax Asia
Grup Panin telah menyepakati untuk menjual 80% saham di PT Asuransi Multi Artha Guna (AMAG) senilai US$ 225 Juta atau setara 2.13 kali nilai buku kepada Fairfax Asia Limited. Kesepakatan telah final dan tinggal menunggu persetujuan RUPS pada 5 Oktober 2016. Grup Panin menguasai 80% saham AMAG melalui lini usaha dengan PT Paninvest (PNIN) sebesar 55.61%, PT Panin Financial (PNLF) sebesar 16.12% dan sisanya dimiliki oleh Dana Pensiun Karyawan Bank Panin.
BSDE - Buyback obligasi
PT Bumi Serpong Damai (BSDE) melalui anak usahanya Global Prime Capital Pte Ltd (GPC) akan menerbitkan obligasi berdenominasi US dollar senilai US$ 300 Juta. BSDE berencana menggunakan dana penerbitan obligasi itu untuk melunasi obligasi sebelum jatuh tempo pada tahun 2020 dan juga mendanai ekspansi bisnisnya. Sebelumnya, BSDE juga melalui GPC juga menerbitkan obligasi senilai US$ 225 Juta. Surat utang bertenor 5 tahun itu akan jatuh tempo pada tahun 2020. Untuk memuluskan rencana buyback obligasi ini, BSDE sendiri sudah mengatur agar tanggal penyelesaian obligasi serupa dengan tanggal pembayaran pembelian kembali (tender offer) obligasi yang jatuh tempo pada tahun 2020.
MPMX - Pinjaman sindikasi
PT Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) melalui anak usahanya PT Mitra Pinasthika Mustika Finance mendapatkan pinjaman sebesar US$ 131 Juta dari delapan bank asal Jepang dan tiga bank lain dengan jangka waktu selama tiga tahun. Pendanaan dari pinjaman sindikasi ini akan digunakan sepenuhnya untuk memenuhi modal kerja perseroan guna mendukung lini bisnis pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan. MPMX juga akan melakukan hedging untuk meminimalisasi risiko nilai tukar mata uang asing dan tingkat bunga.
PTPP - Kerjasama dengan Jiwasraya
PT PP (PTPP) menandatangani nota kesapahhaman dengan PT Asuransi Jiwasraya dalam rangka pengelolaan aset tanah dan bangunan milik asuranasi Jiwasraya dengan nilai aset diperkirakan sekitar Rp 7 Triliun. Jiwasraya berharap aset-aset properti yang dimiliki bisa dikembangkan menjadi gedung perkantoran ataupun hotel. Perseroan terlebih dahulu mengkaji aset yang prospektif untuk dikembangkan dan perseroan melihat ada enam lokasi yang bisa dikerjakan perseroan. Sementara itu, PTPP sedang menyeleksi 15 perusahaan sektor energi sebagai bagian dari rencana perseroan melakukan akuisisi aset energi yang akan dikelola oleh PT PP Energi.
SMMA - Akuisisi 15% saham Century Tokyo Leasing
PT Sinar Mas Multiartha (SMMA) membeli 15% saham perusahaan pembiayaan PT Century Tokyo Leasing. SMMA melakukan penyertaan modal senilai Rp 45 Miliar untuk membeli 45,000 saham Century Tokyo. Jumlah penyertaan modal tersebut tidak melebihi 20% ekuitas perusahaan sehingga penyertaan modal tersebut tidak bersifat material. Saham tersebut dibeli dari PT ITC Auto Multi Finance sebagai pemegang saham Century Tokyo. Dengan demikian, kini komposisi pemegang saham Century Tokyo adalah 85% dimiliki ITC Auto Multi Finance dan 15% dimiliki oleh SMMA.