Daily News 17/10

October 17, 2016 No. 1347
IPO - PT Anugerah Berkah Madani

PT Anugerah Berkah Madani (ABMA Land) berencana menurunkan target perolehan dana penawaran umum perdana (Initial public offering/IPO) saham menjadi Rp 1.4 Triliun hingga Rp 2.2 Triliun dari rencana semula Rp 2.6 Triliun hingga Rp 4.1 Triliun. Perseroan menurunkan jumlah saham yang diterbitkan ke publik menjadi 1.76 miliar lembar (15% dari modal disetor) dari rencana awal penjualan hingga 3.33 miliar lembar saham (25% dari modal disetor). Perseroan juga berencana mengganti penjamin pelaksana emisi efek dan tengah dalam proses evaluasi. Harga penawaran akan sama dengan prospektus yang telah dipublikasikan sebelumnya yaitu pada kisaran Rp 800 hingga Rp 1,250 per lembar saham.
ADRO - Akuisisi IndoMet Coal
PT Adaro Energy (ADRO) menyelesaikan proses transaksi pembelian saham proyek tambang batubara IndoMet Coal senilai US$ 120 Juta. ADRO resmi mengakuisisi 75% saham IndoMet Coal dari BHP Biliton Ltd pada 14 Oktober 2016. ADRO melalui PT Alam Tri Abadi dan Coaltrade Services International Pte. Ltd. membeli saham PT Maruwai Coal, PT Juloi Coal, PT Kalteng Coal, PT Sumber Barito Coal, PT Lohai Coal, PT Ratah Coal dan PT Pari Coal. IndoMet Coal merupakan proyek yang terdiri dari tujuh kontrak karya batubara yang berlokasi di Kalimantan Tengah dan Timur. Sejak tahun 2010, ADRO telah memiliki 25% saham pada IndoMet Coal sehingga dengan pembelian saham milik BHP Biliton maka ADRO telah menguasai 100% saham IndoMet Coal.
ASII & MDLN - Proyek properti terpadu
PT Modernland Realty (MDLN) telah meraih total target marketing sales yang ditargetkan tahun ini sebesar Rp 4.2 Triliun. Pada September 2016, penjualan marketing sales baru mencapai Rp 962 Miliar. Kenaikan marketing sales dikarenakan penjualan lahan seluas 70 Ha melalui anak usahanya, PT Mitra Sindo Makmur dengan nilai Rp 3.4 Triliun di Jakarta Garden City (JGC), Cakung (Jakarta Timur) kepada PT Astra Land Indonesia, perusahaan patungan antara PT Astra Internasional (ASII) dan Hongkong Land Group. Mitra Sindo Makmur bersama Astra Land Indonesia akan mendirikan perusahaan patungan dengan porsi saham masing-masing 50%. Perusahaan patungan tersebut berencana membangun proyek properti terpadu dan ditargetkan proyek perdana akan diluncurkan pada 4Q 2017.
BJBR - Kinerja 9M 2016
PT BPD Jawa Barat dan Banten (BJBR) membukukan kenaikan laba bersih 9M 2016 sebesar 35.1%Yoy menjadi Rp 1.16 Triliun Vs Rp 861.3 Miliar pada 9M 2015. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 25.8%Yoy menjadi Rp 4.5 Triliun Vs Rp 3.57 Triliun pada 9M 2015. Laba operasi BJBR naik 33.4%Yoy menjadi Rp 1.52 Triliun pada 9M 2016. Posisi Kewajiban Penyertaan Modal Minimum (KPMM) BJBR tercatat sebesar 18.12% pada 9M 2016 (15.48% pada 9M 2015) dengan NPL Gross 1.73% (3.52% pada 9M 2015), ROE 26.85% (20.29% pada 9M 2015), dan LDR 86.33% (70.73% pada 9M 2015).
MCOR - Merger dengan Bank Antar Daerah
PT Bank Windu Kentjana International (MCOR) akan melakukan perubahan nama menjadi PT Bank China Construction Bank Indonesia setelah diakuisisi oleh China Construction Bank (CCB) dengan 51% saham. MCOR akan menyelesaikan legal merger dengan PT Bank Antar Daerah sebelum akhir tahun 2016. Proses merger ini merupakan bagian rencana bank untuk mempercepat proses naik kelas ke bank umum kegiatan usaha (BUKU) III. Proses merger dengan Bank Antar Daerah ditargetkan selesai pada November tahun ini.
WTON- Target kontrak
PT Wijaya Karya Beton (WTON) optimis mampu mencapai target kontrak baru tahun ini sebesar Rp 4.3 Triliun. Dalam waktu dekat perseroan segera mendapatkan kontrak baru dari produk tiang pancang PLTU Cilacap. Groundbreaking proyek PLTU Cilacap 1x1,000 MW yang dilakukan baru-baru ini telah menggunakan tiang pancang WTON. Sementara distribusi tiang pancang berikutnya masih dalam tahap negosiasi. Tahap negosiasi dengan pemilik PLTU ditargetkan selesai bulan depan. Sebelumnya perseroan telah berkontribusi di proyek pembangunan PLTU Cilacap unit 1 dan 2 dengan kapasitas 2x300 MW pada tahun 2004 dan unit 3 dengan kapasitas 1x660 MW pada tahun 2013.