Daily News 21/10

October 21, 2016 No. 1351
APLN - Pulau G

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memenangkan gugatan yang diajukan Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta. Gugatan tersebut terkait izin pembangunan Pulau G yang dimiliki anak perusahaan PT Agung Podomoro Land (APLN), PT Muara Wisesa Samudra. Pemprov Jakarta mengajukan banding setelah kalah di tingkat Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.
BSDE - Emisi obligasi global
PT Bumi Serpong Damai (BSDE) menyelesaikan proses penerbitan obligasi berdenominasi US dollar. Melalui anak usahanya GLobal Prime Capital Pte Ltd (GPC). BSDE mendapatkan dana senilai US$ 200 Juta. Obligasi baru ini akan jatuh tempo tahun 2023 dan menawarkan kupon 5.5%. BSDE menggunakan sebagian dana hasil penerbitan obligasi tersebut untuk membeli kembali obligasi senior lama yang sedang dalam proses penawaran tender. Obligasi senior lama senilai US$ 225 Juta dengan kupon 6.6% yang jatuh tempo pada tahun 2020. Penawaran tender obligasi lama berhasil menarik kembali US$ 146.42 Juta yang akan ditukar dengan obligasi baru. BSDE akan menggunakan sisa dana obligasi baru senilai US$ 53.58 Juta untuk belanja modal, akuisisi penambahan landbank, pengembangan properti investasi, pengembangan infrastruktur kawasan BSD City dan pengembangan usaha lain.
JSMR- Rencana right issue
PT Jasa Marga (JSMR) berencana menerbitkan saham baru dengan menggelar right issue sebanyak 396.82 juta hingga 482.61 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 3.700 ? Rp 4.500 per saham sehingga JSMR akan meraih dana sebesar Rp 1.4 ? Rp 2.1 Triliun.seluruh dana hasil right issue akan digunakan untuk mendukung pembangunan ruas jalan tol baru. JSMR telah mendapatkan izin pemegang saham pada 29 Agustus 2016 terkait aksi korporasi tersebut.
MMLP - Rencana ekspansi
PT Mega Manunggal Property (MMLP) berencana membangun gudang baru dengan luas area sewa atau net lettable area (NLA) sekitar 200,000 m2 pada tahun depan. MMLP sedang menyiapkan dana investasi sekitar Rp 1.2 Triliun untuk membeli lahan sekaligus membangun gudang fisik dengan lokasi yang ditargetkan berada di Jabodetabek dan Surabaya (Jawa Timur). Meskipun, memiliki cadangan lahan 17 Ha, MMLP tidak akan buru-buru menggelar ekspansi dikarenakan ekspansi perusahaan harus ada permintaan dari pasar. MMLP harus mendapatkan tenant terlebih dahulu dan tenant tersebut mengungkapkan lokasi yang mau disewa dan MMLPakan membeli lahan di lokasi tersebut. Saat ini, MMLP sedang membangun empat gudang baru sehingga total luas NLA gudang MMLP menjadi 309,000 m2 pada akhir tahun ini.
PTPP - Alokasi dana rights issue
PT PP (PTPP) berencana menggunakan dana rights issue untuk memperkuat belanja modal tahun depan. Dalam rights issue ini, PTPP menargetkan dapat meraih dana sekitar Rp 4.41 Triliun. Sekitar 76% dana rights issue untuk kebutuhan belanja modal proyek infrastruktur prioritas pemerintah. Sedangkan sisanya sekitar Rp 1.06 Triliun untuk menggarap proyek infrastruktur lain PTPP yang tidak jauh berbeda dengan proyek prioritas seperti pembangkit listrik, jalan tol, kawasan industri dan pelabuhan. Manajemen PTPP mengungkapkan bahwa dana rights issue senilai Rp 4.41 Triliun hanya akan membiayai sebagian belanja modal PTPP pada tahun depan. Anggaran belanja modal PTPP pada tahun 2017 kemungkinan akan diatas Rp 4.41 Triliun. Jumlah total belanja modal tahun depan masih dalam pembahasan.
TOWR - Rencana emisi obligasi Protelindo
Anak perusahaan PT Sarana Menara Nusantara (TOWR), PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai total Rp 6 Triliun dimana untuk tahap I akan diterbitkan obligasi senilai Rp1.5 Triliun yang terdiri dari 3 seri. Seri A bertenor 3 tahun sedangkan Seri B bertenor 5 tahun dan Seri C bertenor 7 tahun. Masa penawaran awal berlangsung pada 24 Oktober hingga 7 November dengan perkiraan mendapat pernyataan efektif pada 16 November 2016. Apabila berjalan sesuai rencana maka pencatatan dijadwalkan pada 24 November. Seluruh dana hasil emisi obligasi akan digunakan untuk modal kerja.