Daily News 24/10

October 24, 2016 No. 1352
Ciputra Group - Rencana penggabungan usaha

Ciputra Group mengumumkan rancangan penggabungan usaha PT Ciputra Surya (CTRS) dan/atau PT Ciputra Property (CTRP) menjadi PT Ciputra Development (CTRA). Terdapat 3 skenario, dimana skenario 1 CTRS dan CTRP digabung dengan CTRA, skenario 2 CTRS digabung dengan CTRA, dan skenario 3 CTRP digabung dengan CTRA. Rasio penggabungan ditetapkan sebesar 2.13x untuk CTRS dan 0.54x untuk CTRP. Rencana tersebut ditargetkan selesaip ada 30 Desember 2016. Rencana tersebut menunggu persetujuan OJK serta RUPSLB dari ketiga perusahaan. RUPSLB dijadwalkan berlangsung pada 2 Desember 2016.
JPFA - Rencana emisi obligasi
PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai total Rp 3 Triliun dimana untuk tahap pertama akan diterbitkan obligasi senilai Rp 1 Triliun yang terdiri dari 2 seri. Obligasi Seri A bertenor 3 tahun dan Seri B bertenor 5 tahun. Fitch Rating Indonesia memberi peringkat A+ terhadap rencana emisi obligasi JPFA. Masa penawaran awal berlangsung 31 Oktober hingga 11 November 2016. Dengan perkiraan mendapat pernyataan efektif pada 22 November maka pencatatan di BEI diperkirakan pada 2 Desember 2016. Sekitar 50% dana hasil emisi obligasi akan dialokasikan untuk pelunasan sebagian obligasi berkelanjutan I senilai Rp 1.25 Triliun, 20% untuk pembayaran sebagian utang kepada Bank Mandiri dan BCA, dan 30% sisanya untuk modal kerja.
JSMR - Pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II
PT Jasa Marga (JSMR) memenangkan tender tol Jakarta-Cikampek II (elevated) sepanjang 36.84 Km bersama mitra bisnisnya, PT Ranggi Sugiron Perkasa. Pembangunan ini dikarenakan kebutuhan lalu lintas di koridor Jakarta-Cikampek saat ini sudah melebihi kapasitas. JSMR menguasai 80% saham dalam konsorsium yang mereka buat bersama dengan Ranggi Sugiron. Sementara sisa 20% saham dikuasai oleh Ranggi Sugiron merupakan perusahaan manufaktur pembuat besi dan baja. Nilai proyek jalan tol Jakarta-Cikampek II sekitar Rp 16 Triliun berbentuk elavated atau melayang membentang dari Cikunir hingga Karawang. JSMR menargetkan dapat jalan tol tersebut dapat beroperasi pada tahun 2019.
KIJA- Global bond
PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA) melalui Jababeka International B.V, menaikan target emisi obligasi global menjadi US$ 189.15 Juta dibandingkan estimasi semula mencapai US$ 186 Juta. Peningkatan target emisi didasarkan atas permintaan tambahan pemegang obligasi lama hingga US$ 3.15 Juta. Perseroan akan memanfaatkan sebesar US$ 20.61 Juta hasil penerbitan surat hutang ini untuk membiyai transaksi, pembayaran premium, early exchange fee, dan consent fee kepada pemegang obligasi awal. Perseroan juga akan menggunakan dana tersebut untuk keperluan pendanaan korporasi secara umum.JP Morgan Securities Plc, Standard Chartered Bank, dan UBS AG cabang Hongkong bertindak sebagai lead managers dan bookrunners dalam transaksi ini.
SRTG - Bisnis rumah sakit
PT Saratoga Investama Sedaya (SRTG) mulai memasuki bisnis rumah sakit dengan mengakuisisi saham PT Famon Awal Bros Sedaya senilai Rp 75 Miliar. Transaksi tersebut menjadikan SRTG sebagai pemegang saham minoritas Famon Awal Bros. Famon Wal Bros sebelumnya bernama PT Famon Global Raya yang merupakan induk dari empat rumah sakit Awal Bros. Lokasi rumah sakit berada di Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan Makassar.
WIKA - Penandatangan kontrak kereta cepat
PT Wijaya Karya (WIKA) memperkirakan kontrak baru proyek kereta cepat Jakarta-Bandung senilai Rp 16.7 Triliun dapat dibukukan pada November-Desember tahun ini. Perseroan masih menunggu lampu hijau dari China Development Bank (CDB) terkait pendanaan megaproyek tersebut. CDB berkomitmen memberikan pinjaman hingga US$ 5 Miliar dengan tenor pinjaman 40 tahun, dan grace periode selama 10 tahun. Pinjaman CDB terbagi atas dua pinjaman, yakni 63% pinjaman berdenominasi dolar AS dengan bunga 2% per tahun dan 37% pinjaman dalam bentuk Renminbi dengan bunga 3.64% per tahun.