Daily News 25/10

October 25, 2016 No. 1353
ADHI - Revisi target

PT Adhi Karya (ADHI) menurunkan target perolehan kontrak baru tahun ini dari Rp 25 Triliun penjadi Rp 18 Triliun karena keterlambatan perkembangan proyek kereta ringan (light rail transit / LRT) yang diluar dugaan. Sesuai dengan proyeksi awal, ADHI memperkirakan progres pekerjaan LRT mencapai Rp 5 Triliun tahun ini. Dengan perubahan target pencapaian maka ADHI memperkirakan pendapatan tahun ini sebesar Rp 12.3 Triliun, turun dari target awal Rp 20 Triliun, sehingga proyeksi laba bersih juga turun dari target awal senilai Rp 750 Miliar. ADHI telah membukukan kontrak baru senilai Rp 11.1 Triliun pada 9M 2016.
BBRI - Kinerja 9M 2016
PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) membukukan kenaikan laba bersih 9M 2016 sebesar 2.9%Yoy menjadi Rp 18.95 Triliun Vs Rp 18.41 Triliun pada 9M 2015. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih 16.78%Yoy menjadi Rp 50.06 Triliun pada 9M 2016. Laba operasi naik 3.9%Yoy menjadi Rp 22.22 Triliun pada 9M 2016. Posisi CAR tercatat sebesar 21.88% pada 9M 2016 (20.59% pada 9M 2015) dengan NPL Gross tercatat sebesar 2.22% (2.24% pada 9M 2015), ROE 23.97% (29.60% pada 9M 2015), dan LDR 90.68% (84.89% pada 9M 2015).
BBTN - Kinerja 9M 2016
PT Bank Tabungan Negara (BBTN) membukukan kenaikan laba bersih 9M 2016 sebesar 32.6%Yoy menjadi Rp 1.62 Triliun Vs Rp 1.22 Triliun pada 9M 2015. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih 12.9%Yoy menjadi Rp 5.6 Triliun pada 9M 2016. Laba operasi BBTN naik 27.7%Yoy menjadi Rp 2.2 Triliun pada 9M 2016. Posisi CAR tercatat sebesar 20.6% pada 9M 2016 (15.78% pada 9M 2015) dengan NPL Gross tercatat sebesar 3.6% (4.5% pada 9M 2015), ROE 15.76% (15.13% pada 9M 2015), dan LDR 104.3% (105.71% pada 9M 2015).
JPFA - Emisi obligasi
PT Japfa Comfeed (JPFA) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan II senilai total Rp 3 Triliun dimana untuk tahap pertama, JPFA menawarkan obligasi senilai Rp 1 Triliun. PUB II tahap I akan ditawarkan dalam dua seri, yakni Seri A dengan tenor 3 tahun dan Seri B dengan tenor 5 tahun. Sekitar 50% dana hasil emisi obligasi akan digunakan untuk pelunasan sebagian PUB I tahap I tahun 2012 sebesar Rp 1.25 Triliun dan PUB I tahap II tahun 2012 sebesar Rp 250 Miliar. Selain itu, JPFA akan menggunakan 20% dana hasil penerbitan obligasi untuk pembayaran utang kepada Bank Mandiri dan Bank Central Asia (BBCA). Adapun sisanya 30% dana hasil emisi obligasi akan digunakan untuk pembiyaan modal kerja dalam pembeliaan bahan baku lokal dan impor.
SMBR - Revisi target penjualan semen
PT Semen Baturaja (SMBR) merevisi target penjualan semen tahun ini menjadi 1.6 juta ton dibandingkan target penjualan yang awalnya mencapai 1.7 juta ton. Penjualan hingga 9M 2016 tercatat naik sekitar 3% mencapai 1.15 juta ton atau masih membutuhkan 450,000 ton untuk mencapai 1.6 juta ton. Selama ini sekitar 70% penjualan semen SMBR merupakan penjualan ritel.
SRIL - Rating
Standard & Poor's (S&P) menurunkan peringkat utang (rating) jangka panjang PT Sri Rejeki Isman (SRIL) dari BB- menjadi B+ dengan outlook stabil. Penurunan peringkat oleh S&P disebabkan olen potensi kenaikan risiko terkait utang kepada anak perusahaan, PT Rayon Utama Makmur untuk keperluan ekspansi yang dinilai berisiko ditengah konsolidasi operasional yang tengah dijalankan.
TBIG - Buyback saham
Pemegang saham PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) menyetujui rencana pembelian kembali (buyback) saham hingga sebanyak 236 juta lembar saham atau setara 5% saham dengan alokasi dana sebesar Rp 1.5 Triliun. Pemegang saham juga menyetujui rencana perseroan untuk menarik kembali saham simpanan (treasury stock) dengan jumlah saham sebanyak 265.12 juta saham melalui pengurangan modal. Perseroan akan melakukan buyback saham selama 18 bulan sejak 25 Oktober 2016 hingga 25 April 2018 dengan menggunakan kas internal.