Daily News 02/11
November 02, 2016 No. 1359
ACST - Kinerja 9M 2016
PT Acset Indonesia (ACST) membukukan kenaikan laba bersih 9M 2016 sebesar 210% Yoy menjadi Rp 40 .29 Miliar Vs Rp 12.98 Miliar pada 9M 2015 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan usaha sebesar 51% Yoy menjadi Rp 1.29 Triliun. Laba operasi tercatat naik 45% menjadi Rp 202 Miliar pada 9M 2016.
ADRO - Kinerja 9M 2016
PT Adaro Energy (ADRO) membukukan kenaikan laba bersih 9M 2016 sebesar 16.2%Yoy menjadi US$ 209 Juta Vs US$ 180.02 Juta pada 9M 2015 kendati membukukan penurunan pendapatan sebesar 15.8%Yoy menjadi US$ 1.78 Miliar. Laba operasi tercatat naik 19.3%Yoy menjadi US$ 382.22 Juta pada 9M 2016. Efisiensi biaya ADRO membuat beban pokok pendapatan turun 21.6%Yoy menjadi US$ 1.31 Juta pada 9M 2016. Tahun ini ADRO menargetkan produksi batubara 52 juta ton hingga 54 juta ton batubara.
CTRA - Kinerja 9M 2016
PT Ciputra Development (CTRA) membukukan penurunan laba bersih 9M 2016 sebesar 48.8%Yoy menjadi Rp 478.99 Miliar Vs Rp 935.11 Miliar pada 9M 2015. Turunnya kinerja dikarenakan penurunan pendapatan sebesar 17.6%Yoy menjadi Rp 4.42 Triliun pada 9M 2016. Laba usaha turun 33.6%Yoy menjadi Rp 1.17 Triliun pada 9M 2016.
WSKT - Penyertaan langsung investor terhadap Waskita Toll Road
Tiga BUMN pengelola dana jangka panjang PT Taspen, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), dan BPJS Ketenagakerjaan berencana melakukan penyertaan langsung terhadap anak perusahaan PT Waskita Karya (WSKT), PT Waskita Toll Road (WTR). Ketiga BUMN tersebut tengah mengkaji rencana akuisisi sekitar 16% hingga 20% saham WTR, dimana proses penilaian (due diligence) tengah berlangsung. Penyertaan modal secara langsung terhadap WTR diharapkan dapat mendukung pembangunan jalan tol trans Jawa dimana pada akhir 2018 diharapkan Jakarta dan Surabaya telah tersambung jalan tol. Sesuai aturan, Dana Pensiun diizinkan melakukan penyertaan modal hingga 5% dari total ekuitas, dengan nilai ekuitas Taspen dan BPJS Ketenagakerjaan masing-masing senilai Rp 186 Triliun dan Rp 246 Triliun pada akhir September lalu maka nilai penyertaan langsung yang dapat dilakukan Taspen sekitar Rp 9 Triliun dan BPJS Ketenagakerjaan sekitar Rp 12 Triliun.