Daily News 07/11

November 07, 2016 No. 1362
AUTO- Belanja modal

PT Astra Otoparts (AUTO) mengalokasikan belanja modal 2017 sebesar Rp 700 Miliar, turun dibandingkan belanja modal tahun ini sebesar Rp 900 Miliar. Penurunan alokasi belanja modal disesuaikan dengan kondisi pasar otomotif yang belum tumbuh signifikan. Belanja modal akan dialokasikan untuk menambah serta membiayai pemeliharaan mesin untuk meningkatkan peningkatan kualitas produk suku cadang. Selain itu perseroan juga akan menggunakan dana belanja modal untuk menambah sekitar 5-10 outlet tahun depan. Saat ini perseroan telah memiliki 360 outlet di seluruh Indonesia.
BUMI - Proposal restrukturisasi utang
PT Bumi Resources (VUMI) mengajukan rencana perdamaian atas utang senilai Rp 135.78 Triliun berupa debt-to-equity swap dengan nilai konversi sebesar Rp 926.16 per lembar saham. Rencana rights issue terkait hal tersebut dilakukan paling lambat 30 Juni 2017. Manajemen menyatakan 80% kreditur telah menyetujui rencana tersebut. Voting atas rencana perdamaian akan dilakukan pada 9 November 2016 pukul 10.00 WIB di Pengadilan Niaga, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
ELSA - Diversifikasi bisnis
PT Elnusa (ELSA) melakukan diversifikasi bisnis dengan mulai menggarap bisnis pembangkit listrik. ELSA masuk bisnis pembangkit listrik dengan memanfaatkan gas buang atau flare gas dari kilang liquefied petroleum gas (LPG) dan liquefied natural gas (LNG) yang dikelola Kontraktor Kontrak Kerjsa Sama (KKKS) minyak dan gas bumi. Manajemen ELSA mengemukakan proyek pembangkit listrik tenaga flare gas akan mulai berjalan bulan ini. Hingga saat ini proyek tersebut masih dalam tahap uji coba. Dalam proyek tersebut ELSA akan bekerjasama dengan perusahaan dari luar negeri yang akan berperan sebagai operator dan pembangun konstruksi pembangkit.
UNTR - Tender proyek listrik
PT United Tractors (UNTR) tengah mengikuti tiga tender PLTU di Bangka, Kalimantan, dan Kalimantan Timur dengan total kapasitas sekitar 900 MW dengan nilai proyek mencapai kisaran US$ 1.8 Miliar. UNTR membentuk konsorsium dalam salah satu tender tersebut dimana perseroan berharap dapat memiliki saham sekitar 20%-50% pada konsorsium tersebut. UNTR mengalokasikan belanja modal tahun 2017 sekitar US$ 230-240 Juta, naik sekitar 15%-20% dibandingkan alokasi tahun ini sebesar US$ 200 Juta.
WIKA - Rights issue
PT Wijaya Karya (WIKA) telah menetapkan harga pelaksanaan rights issue senilai Rp 2,180 per lembar saham dari kisaran harga antara Rp 1,525 hingga Rp 2,505 per lembar. WIKA akan menerbitkan 2.82 Miliar saham sehingga dengan harga pelaksanaan Rp 2,180 per saham maka WIKA akan meraih dana Rp 6.15 Triliun. Aksi korporasi ini memiliki tingkat dilusi kepemilikan pemegang saham apabila tidak mengambil haknya mencapai 31.4%. Rasio rights issue 80,000:36,697. WIKA akan menggunakan 70.8% dana rights issue untuk kebutuhan belanja modal demi mendukung proyek infrastruktur prioritas Pemerintah dan sisanya sekitar 29.2% untuk modal kerja. Cum Rights ditetapkan pada 10 November 2016.