Daily News 21/11
November 21, 2016 No. 1372
ADHI - Kontrak baru 10M 2016
PT Adhi Karya (ADHI) meraih kenaikan kontrak baru 10M 2016 sebesar 8.2%Yoy menjadi Rp 11.4 Triliun atau setara 63.3% dari target kontrak baru tahun ini Rp 18 Triliun. Bisnis konstruksi masih mendominasi perolehan kontrak baru sebesar 86.6% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya. Realisasi kontrak baru berasal dari BUMN sebesar 39.7% kemudian dari APBN atau APBD sebesar 34.9% sementara proyek swasta dan lainnya sebanyak 25.4%. Sementara mengenai konstruksi LRT tahap pertama sepanjang 84 Km yang mencakup tiga frase, Cibubur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas, dan Bekasi Timur-Cawang ditargetkan dapat beroperasi pada 2018. ADHI juga telah meraih kontrak pengerjaan jalan bawah tanah (underpass) Mampang-Kuningan dengan nilai Rp 202 Miliar dari Dinas Bina Marga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diperkirakan pengerjaan membutuhkan waktu sekitar 392 hari.
AMFG - Target penjualan
PT Asahimas Flat Glass (AMFG) menargetkan perolehan pendapatan sebesar Rp 3.7 Triliun tahun ini, naik dari Rp 3.6 Triliun tahun lalu. AMFG membukukan kenaikan pendapatan sebesar 4%Yoy menjadi Rp 2.77 Triliun pada 9M 2016. Namun demikian AMFG membukukan penurunan laba bersih sebesar 26%Yoy menjadi Rp 216 Miliar. Kinerja laba AMFG sangat tergantung dari fluktuasi kurs serta harga gas industri. Harga gas memberi kontribusi sebesar 25% terhadap biaya produksi AMFG.
HMSP - Belanja modal 2017
PT HM Sampoerna (HMSP) menganggarkan belanja modal sekitar Rp 1 Triliun tahun depan, relatif sama dengan anggaran belanja modal tahun ini. Manajemen HMSP mengungkapkan belanja modal akan digunakan untuk mendukung bisnis ke depan seperti upgrade mesin produksi untuk meningkatkan kapasitas dan kantor baru. Belanja modal HMSP juga diharapkan mampu meningkatkan volume penjualan. Pada 3Q 2016, volume penjualan turun 5.6%Yoy menjadi 25.1 miliar batang rokok. Faktor yang menyebabkan penurunan penjualan dikarenakan kenaikan tarif cukai rokok yang membuat harga rokok naik.
WTON - Perolehan kontrak baru
PT Wijaya Karya Beton (WTON) membukukan perolehan kontrak baru Rp 3.3 Triliun pada 10M 2016, sekitar 76% dari target perolehan kontrak baru tahun ini senilai Rp 4.3 Triliun. Dengan nilai perolehan kontrak tersebut manajemen WTON memperkirakan pendapatan tahun ini mencapai Rp 4.17 Triliun.