Daily News 25/11
November 25, 2016 No. 1376
ADHI - Target kontrak 2017
PT Adhi Karya (ADHI) menargetkan perolehan kontrak 2017 mencapai Rp 44 Triliun tahun depan, naik 144%Yoy dari target perolehan Rp 18 Triliun tahun ini. Target tersebut didukung oleh proyek non-LRT (light rail transit) senilai Rp 21 Triliun serta proyek LRT senilai Rp 23 Triliun. Manajemen memperkirakan proyek LRT dapat dibukukan pada 1Q 2017, mundur dari rencana awal tahun ini. Berdasarkan target tersebut ADHI menargetkan pendapatan mencapai Rp 14.5 Triliun pada 2017, naik 27.1%Yoy dari perkiraan pencapaian Rp 11.4 Triliun tahun ini. Perolehan kontrak baru ADHI diperkirakan hanya mencapai Rp 17.9 Triliun tahun ini, lebih rendah dari target awal Rp 25 Triliun.
EXCL - Belanja modal
PT XL Axiata (EXCL) menganggarkan belanja modal Rp 7 Triliun pada tahun depan. Nilai belanja modal ini sama dengan alokasi tahun ini namun penggunaan belanja modal akan lebih besar dengan fokus mengembangkan jaringan 4G. Karena pengembangan jaringan 4G lebih efisien dengan anggaran yang sama tetapi mendapatkan kapasitas yang lebih besar. Pada tahun ini, sekitar 40% belanja modal EXCL digunakan untuk pengembangan 4G LTE dan 60% untuk 3G namun pada tahun depan, EXCL akan menggunakan 80% belanja modal untuk pengembangan 4G LTE dan sisanya 20% untuk pengembangan 3G. Sumber dana belanja modal masih berasal dari kas internal. EXCL juga menargetkan pertumbuhan pendapatan antara 5%-6% pada tahun depan.
INTP - Revisi target penjualan
PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) merevisi target penjualan semen menjadi 16 juta ton hingga akhir tahun ini dari sebelumnya INTP menargetkan 17 juta ton pada akhir 2016 ini. Walaupun telah merevisi target, INTP mengakui target tersebut cukup berat dengan kondisi pasar semen dalam negeri yang sedang mengalami kelebihan pasokan. Permintaan semen domestik saat ini mencapai 60 juta ton per tahun namun kapasitas produksi semen berada di angka 90 juta ton per tahun. INTP memperkirakan pasokan semen domestik masih berlebih hingga tahun 2023.
MEDC - Rencana rights issue
PT Medco Energi Internasional (MEDC) berencana menggelar rights issue pada 1Q 2017 dengan menerbitkan maksimal 1.3 miliar saham (27% saham) dengan target perolehan dana sekitar Rp 2 Triliun. MEDC telah mendapatkan izin dari pemegang saham terkait penerbitan rights issue. Rights issue ini menjadi strategi MEDC untuk membayar utang serta memperkuat struktur permodalan. MEDC akan menunjuk perusahaan sekuritas lokal sebagai penjamin emisi efek dan MEDC juga belum menentukan standby buyer. Selain rights issue, MEDC juga mempertimbangkan mencari dana dari pasar obligasi.
SMRA - Target marketing sales
PT Summarecon Agung (SMRA) menyiapkan sejumlah proyek properti baru untuk mengejar target marketing sales senilai Rp 3.5 Triliun tahun ini. Perseroan akan meluncurkan klaster perumahan baru pada pada Summarecon Bandung akhir pekan ini dengan target penjualan Rp 900 Miliar dari peluncuran klaster baru tersebut. Proyek Summarecon Bandung diperkirakan dapat dikembangkan lebih dari 10 tahun yang terdiri atas 2,700 rumah, 15,000 unit apartemen, 1,500 unit ruko, dan 5,000 unit kavling komersial. Sedangkan realisasi marketing sales hingga bulan Oktober 2016 baru mencapai Rp 2.6 Triliun.