Daily News 14/12

December 14, 2016 No. 1388
Cement Sector - Penjualan semen 11M 2016

Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menunjukkan penjualan semen Nasional hanya tumbuh 0.3%Yoy menjadi 56.5 juta ton pada 11M 2016, jauh dari target 5% tahun ini. Volume penjualan semen bulan November tercatat sebesar 5.74 juta ton (-9%Yoy, -5.3%Mom). Turunnya penjualan semen tahun ini diakibatkan oleh penundaan belanja akibat pemangkasan anggaran belanja infrastruktur serta belum pulihnya sektor properti di Indonesia.
BALI - Fasilitas pinjaman
PT Bali Towerindo Sentra (BALI) memperoleh pinjaman sebesar Rp 127 Miliar dari Bank Sinarmas yang akan digunakan untuk ekspansi usaha. Perseroan memperoleh pinjaman tersebut pada 8 Desember 2016. Pinjaman pertama dari Bank Sinarmas sebesar Rp 72 Miliar akan dialokasikan untuk membiyai pembangunan tower microcell pole (MCP). Pinjaman selanjutnya senilai Rp 32 Miliar berjangka waktu selama 60 bulan akan digunakan untuk membiyai pembangunan jaringan fiber to the home (FTTH), dilanjutkan dengan pinjaman senilai Rp 10 Miliar yang akan digunakan untuk membeli peralatan atau komponen tower MCP maupun jaringan FTTH. Sementara itu, pinjaman terakhir senilai Rp 13 Miliar akan digunakan untuk membeli peralatan tower MCP maupun jaringan FTTH.
DSSA - Proyek dua PLTU
PT Dian Swastatika Sentosa (DSSA) berencana memulai pembangunan 2unit PLTU dengan alokasi dana sekitar US$ 100 Juta. Dua PLTU adalah Kendari III berkapasitas 2x50 MW dan Kalteng I berkapasitas 2x100 MW. Perkiraan kebutuhan batubara per tahun masing-masing pembangkit listrik adalah 500,000 ton dan 1 juta ton. Dana investasi kedua PLTU merupakan bagian belanja modal tahun depan senilai US$ 150 Juta dengan sekitar 75% bersumber dari pinjaman perbankan sisanya dari kas internal. DSSA telah menyelesaikan tahap pemenuhan pembiayaan kedua PLTU dan DSSA juga telah memiliki kontrak pembelian listrik dengan PLN selama 25 tahun untuk kedua proyek tersebut. DSSA menargetkan kedua PLTU akan selesai pada tahun 2019.
JSMR - Divestasi ruas tol
PT Jasa Marga (JSMR) berencana mengurangi porsi kepemilikan saham atas ruas tol Semarang-Solo. JSMR menawarkan saham ruas jalan tol tersebut kepada pemegang saham lainnya yaitu BUMD Jawa Tengah, PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT). Saat ini JSMR tercatat memiliki 73.91% saham ruas tol Semarang-Solo, dengan PT Astratel Nusantara tercatat memiliki 25% saham, dan SPJT memiliki 1.09% saham. JSMR juga berencana menjual porsi kepemilikan ruas tol minoritas seperti jalan tol JORR W1 Kebon Jeruk (Puri Indah - Penjaringan) dimana JSMR tercatat memiliki 23% saham. Langkah tersebut dilakukan untuk meningkatkan kapasitas keuangan JSMR untuk mendukung berbagai proyek baru.
SMBR - Target penjualan semen
PT Semen Baturaja (SMBR) menargetkan dapat membukukan penjualan semen sebesar 2 juta ton tahun depan atau naik 25% dibandingkan perkiraan penjualan pada tahun ini sekitar 1.6 juta ton. Kenaikan penjualan didukung oleh selesainya pembangunan pabrik Baturaja II di Sumatera Selatan. Investasi pabrik senilai Rp 3.3 Triliun diharapkan dapat berkontribusi 500,000 ton pada penjualan semen 2H 2017. Pabrik baru ini memiliki kapasitas produksi 1.85 juta ton per tahun. Sehingga pada tahun depan, total kapasitas pabrik SMBR menjadi 3.85 juta ton. Sementara belanja modal tahun depan diperkirakan sekitar 1.3 triliun lebih rendah dibandingkan belanja modal tahun ini Rp 2.3 Triliun karena pengembangan pabrik telah mencapai 80%. Sumber dana belanja modal tahun depan berasal dari kas internal maupun pinjaman perbankan dan mayoritas dana dialokasikan untuk pembangunan pabrik baturaja.