Daily News 30/12

December 30, 2016 No. 1399
BKSL - Rencana rights issue

PT Sentul City (BKSL) berencana menerbitkan 20.7 miliar lembar saham baru (37.5% saham) melalui proses rights issue. Dengan harga penawaran sebesar Rp 112 per lembar maka target perolehan dana mencapai Rp 2.32 Triliun. Rasio rights issue ditetapkan 5:3. BKSL juga menawarkan waran seri I sebesar 12.08 miliar lembar saham pada harga Rp 115 per lembar sehingga BKSL akan meraih dana Rp 1.39 Triliun. Dengan demikian, target perolehan dana total mencapai Rp 3.7 Triliun pada aksi korporasi ini. Dana rights issue akan digunakan untuk mengakuisisi 99.99% saham PT Graha Sejahtera Abadi yang memiliki lahan seluas 273 Ha di Bogor. Dana hasil emisi waran Seri I akan digunakan untuk modal kerja dan pengembangan usaha. BKSL akan menggelar RUPSLB pada 7 Februari untuk mendapatkan persetujuan pemegang saham.
PALM - Divestasi anak usaha
PT Provident Agro (PALM) menjual seluruh saham anak usaha, PT Nakau kepada PT Sinar Jaya Agro Investama dan Suparto. Sebelumnya PALM memiliki 54,999 lembar saham (99.99% saham) Nakau, sementara anak usaha, PT Transpacific Agro Industry (TPAI) memiliki satu lembar saham (0.01% saham). Harga jual beli dan pengalihan saham milik PALM dan TPAI senilai Rp 273.21 Miliar. Sinar Jaya Agro dan Suparto tidak memiliki hubungan afiliasi dengan perseroan. PALM akan memperoleh tambahan pendanaan yang dapat digunakan untuk memperkuat arus kas dan permodalan.
PTBA - Rencana emisi obligasi
PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) berencana menerbitkan obligasi global senilai US$ 2.5 Miliar tahun depan yang akan dialokasikan untuk mendukung pendanaan proyek pembangkit listrik. PTBA berencana mengerjakan proyek pembangkit dengan total kapasitas mencapai 6,000 MW. Saat ini PTBA tercatat memiliki 3 unit pembangkit listrik dengan total daya 266 MW. PTBA berencana membangun PLTU Banko Tengah (Sumsel 8) senilai US$ 1.6 Miliar dengan daya 2x620 MW, PLTU Peranap di Riau dengan kapasitas 3x600 MW, dan PLTU Kuala Tanjung dengan kapasitas 3x350 MW. Langkah ekspansi ke bisnis pembangkit listrik diharapkan dapat memberi kontribusi 30% hingga 40% terhadap pendapatan PTBA dalam 5-6 tahun kedepan.