Daily News 04/01
January 04, 2017 No. 1401
BUVA - Tuntutan pailit
PT Monroe Consulting Group (MCG) mengajukan pernyataan pailit kepada PT Bukit Uluwatu Villa (BUVA) karena anak perusahaan BUVA, PT Dialog Mitra Sukses (DMS), belum membayar utang biaya agensi (recruitment fee) yang jatuh tempo 22 Juli 2015 lalu senilai Rp 205.4 Juta.
BVIC - Non-preemptive rights
Perusahaan investasi asal Jerman, Deutsche Investions and Entwicklungsgesellschaft mbH (DEG), membeli 9.09% saham PT Bank Victoria (BVIC) melalui proses non-preemptive rights (private placement). DEG akan membeli 780.3 juta lembar saham tambahan BVIC dengan harga pelaksanaan Rp 355.81 per lembar saham sehingga nilai transaksi diperkirakan mencapai Rp 277.6 Miliar. Berdasarkan keterbukaan informasi ke BEI, penerbitan saham tambahan telah dilakukan pada 30 Desember 2016. Manajemen BVIC mengungkapkan dana hasil penjualan saham akan digunakan untuk memperkuat infrastruktur teknologi dan sistem informasi selain untuk menambah jumlah kantor cabang.
LPKR - Penjualan dua aset properti
PT Lippo Karawaci (LPKR) menyelesaikan penjualan dua aset dengan nilai mendekati Rp 1 Triliun. Dua Properti yang dijual adalah Lippo Mall Kuta dan Siloam Hospital Labuan Bajo. Lippo Mall Kuta dijual kepada Lippo Mall Indonesia Retail Trust (LMIRT) dengan nilai transasi mencapai Rp 800 Miliar dan transaksinya selesai pada 29 Desember 2016 sedangkan Siloam Hospital Labuan Bajo dijual kepada First REIT dengan nilai transaksi S$ 20 Juta atau setara Rp 176.34 Miliar. LMIRT dan First REIT merupakan dana investasi real estat (DIRE) yang tercatat di Bursa Singapura.
MBAP - Divestsi anak usaha
PT Mitrabara Adiperdana (MBAP) melepas saham anak usaha, PT Cipta Tenaga Surya (CTS), sebesar 47.5% saham kepada Engine Global Developments BV. Setelah divestasi tersebut maka kepemilikan saham MBAP atas CTS berkurang menjadi 47.5%. Setelah melepas separuh kepemilikan saham Citra Surya, perseroan saat ini memiliki dua anak usaha langsung yang masih dimiliki secara mayoritas, yaitu PT Baradinamika Mudasukses dengan kepemilikan saham sebesar 99.99% dan PT Mitra Malinau Energi sebesar 99.99% kepemilikan saham.
WTON - Belanja modal
PT Wijaya Karya Beton (WTON) mengalokasikan dana belanja modal senilai Rp 682 Miliar tahun depan, jauh lebih tinggi dari alokasi Rp 425 Miliar pada 2016. Dana belanja modal tahun depan akan dialokasikan untuk mendukung bisnis beton curah (ready mix). WTON berencana membangun 10 set batching plant dengan kebutuhan investasi mencapai Rp 120 Miliar. Kebutuhan dana investasi akan berasal dari penjualan saham treasury sebanyak 337.18 juta lembar saham pada 1Q 2017. WTON juga tercatat memiliki fasilitas pinjaman bank yang belum ditarik senilai Rp 400 Miliar. WTON menargetkan perolehan kontrak baru senilai Rp 6 Triliun tahun ini.