Daily News 17/02
February 17, 2017 No. 1432
ADHI - Kinerja FY 2016
PT Adhi Karya (ADHI) membukukan penurunan laba bersih FY 2016 sebesar 32.4%Yoy menjadi Rp 313.45 Miliar Vs Rp 463.68 Miliar pada FY 2015 kendati membukukan kenaikan penjualan dan pendapatan usaha sebesar 17.8%Yoy menjadi Rp 11.06 Triliun pada FY 2016. Laba usaha tercatat naik 19.2%Yoy menjadi Rp 728.59 Miliar pada FY 2016.
BNII - Kinerja FY 2016
PT Bank Maybank Indonesia ( BNII) membukukan kenaikan laba bersih FY 2016 sebesar 55% menjadi Rp 1.93 Triliun Vs Rp 1.24 Triliun pada periode sama tahun lalu. Pendapatan bunga bersih tercatat naik 11%Yoy menjadi Rp 6.6 Triliun dengan laba operasi naik 47%Yoy menjadi Rp 6.6 Triliun. Rasio CAR tercatat sebesar 16.77% pada FY 2016 ( 15.17% pada FY 2015) dengan NPL Gross tercatat sebesar 3.42% pada FY 2016 ( 3.67% pada FY 2015), ROE 11.85% (8.47 FY 2015), dan LDR 94.14% ( 94.44% pada FY 2015)
BNLI - Kinerja FY 2016
PT Bank Permata (BNLI) membukukan penurunan laba bersih FY 2016 sebesar 2,723%Yoy menjadi Rp 6.48 Triliun Vs Rp 247 Miliar pada periode sama tahun lalu. Pendapatan bunga bersih tercatat turun 5%Yoy menjadi Rp 6.1 Triliun pada FY 2016 dengan laba operasi turun 4.356% Yoy menjadi Rp 8.6 Triliun pada FY 2016. Posisi CAR tercatat sebesar 15.64% pada FY 2016 ( 15% pada FY 2015) dengan NPL Gross tercatat sebesar 8.83% pada FY 2016 ( 2.74% pada FY 2015), ROE -4.89% ( 0.16% pada FY 2015), dan LDR 80.45% ( 87.84% pada FY 2015).
DOID - Refinancing utang
PT Delta Dunia Makmur (DOID) melalui anak usahanya PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) melunasi utang sebesar US$ 454 Juta pada 14 Februari 2017. DOID telah menerbitkan senior notes sebesar US$ 350 Juta dengan kupon 7.75% untuk refinancing utang tersebut. Perseroan juga memanfaatkan pinjaman baru yang diperoleh dari The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd sebesar US$ 100 Juta dengan bunga LIBOR +3%. Adapun pinjaman yang dilunasi berasal dari sisa pinjaman sindikasi SMBC yang sebesar US$ 603 Juta dan sisa pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga (BNGA) sebesar US$ 15 Juta.
INCO - Produksi nikel
PT Vale Indonesia (INCO) memproduksi nikel matte sepanjang tahun lalu turun 4.43%Yoy menjadi 77,581 metrik ton dibandingkan 81,178 metrik ton pada 2015. INCO mencapai 97% dari target produksi untuk tahun lalu dan untuk tahun ini, INCO menargetkan produksi sekitar 80,000 metrik ton. Manajemen INCO mengungkapkan produksi 4Q 2016 turun 12.2%Yoy menjadi 19,581 metrik ton dibandingkan 22,302 metrik ton pada periode yang sama tahun sebelumnya dikarenakan kegagalan transfomer pada salah satu tanur listrik dan INCO telah memitigasi risiko operasional dan melakukan tindakan perbaikan.
MYRX - Target penjualan
PT Hanson International (MYRX) menargetkan penjualan 200,000 unit rumah dalam lima tahun kedepan di dua kawasan Proyek Citra Maja Raya dan Serpong Kencana. Manajemen MYRX mengungkapkan penjualan 200,000 unit rumah setara marketing sales Rp 50 Triliun atau rata-rata rumah senilai Rp 250 juta per unit. MYRX bekerjasama dengan PT Ciputra Development (CTRA) dalam mengembangkan proyek Maja.
WSKT - Adendum kontrak LRT
Menteri Perhubungan telah menyetujui hasil evaluasi yang dilakukan oleh konsultan internasional terkait pekerjaan light rail transit (LRT) Palembang. Dengan penandatanganan adendum tersebut maka kontrak yang ditandatangani pada 30 Juni 2016 akhirnya efektif berlaku. Proyek tersebut telah dikerjakan sejak 21 Oktober 2015 namun WSKT belum efektif menerima pembayaran dana untuk proyek karena belum memenuhi beberapa persyaratan. Nilai pembangunan tersebut mencapai Rp 10.94 Triliun, lebih rendah dari kontrak awal Rp 12.5 Triliun. Proyek tersebut merupakan pembangunan jalur rel sepanjang 23.4 Km menggunakan dana APBN.