Daily News 16/01

January 16, 2018 No. 1648
Sektor Batubara - Domestic Market Obligation

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan persentase minimal penjualan batubara untuk kepentingan dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) sebesar 25% dari rencana produksi tahun 2018. Dengan persentase sebesar 25% tersebut maka kewajiban DMO dapat naik menjadi 121 juta ton. Kementerian ESDM menyatakan batas atas produksi tahun ini sebesar 485 juta ton. Jumlah tersebut berdasarkan realisasi produksi sepanjang tahu lalu sebesar 461 juta ton ditambah 5% toleransi ekspansi produksi. Sepanjang tahun lalu, DMO batubara tercatat sebesar 97 juta ton lebih rendah dari target yang diwajibkan dalam DMO tahun 2017 sebesar 121 juta ton.
MIKA - Rencana buyback saham
PT Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) berencana melakukan buyback atas maksimal 727.54 juta lembar saham (5% saham). Rencana tersebut menunggu persetujuan RUPSLB 28 Februari 2018.
PADI - Rencana rights issue
PT Minna Padi Investama Sekuritas (PADI) berencana menerbitkan 11.3 miliar lembar saham baru melalui proses rights issue untuk mendukung rencana investasi tahun ini. Aksi korporasi ini berpotensi memberi efek dilusi hingga 50% bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya. Rencana tersebut menunggu persetujuan RUPSLB 7 Februari 2018.
TOPS - Kontrak baru
PT Totalindo Eka Persada (TOPS) menandatangani perjanjian kerjasama pembangunan rumah susun dengan down payment (DP) nol Rupiah dengan nilai kontrak sebesar Rp 600 Miliar. Bentuk kerjasama tersebut adalah kerjasama operasi (KSO), yakni perseroan memberikan prosi penyertaan sebesar 25% dan selebihnya 75% menjadi prosi PD Pembangunan Sarana Jaya. Waktu perjanjian berlaku selama empat tahun dan enam bulan mendatang. Pendanaan akan mengunakan kas internal dan pinjaman perbankan.
WSKT - Pinjaman sindikasi
PT Waskita Karya (WSKT) memperoleh pinjaman sindikasi sebesar Rp 1 Triliun dari empat lembaga keuangan, yakni PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd cabang Jakarta, PT Bank Mandiri (BMRI), dan PT Bank CIMB Niaga (CIMB). Pinjaman sindikasi ini akan digunakan perseroan untuk mempercepat pembangunan ruas tol Salatiga-Kartasura dengan target selesai sebelum lebaran tahun 2018. Pinjaman tersebut bertenor satu tahun dengan tingkat bunga 8.25% per tahun.