Daily News 22/01

January 22, 2018 No. 1652
GMFI - Rencana non-preemptive rights

PT Garuda Maintenance Aero Asia (GMFI) berencana menerbitkan saham baru tanpa HMETD (non-preemptive rights) atas maksimal 10% saham yang akan dilakukan melalui mekanisme private placement. Rencana tersebut menunggu persetujuan RUPSLB 6 Maret. Bersama dengan financial advisor manajemen GMFI tengah melakukan kajian harga per lembar saham baru GMFI yang akan dijual kepada investor strategis. Dana hasil non-preemptive rights akan dialokasikan untuk mendukung investasi serta modal kerja. Saat ini 89.1% saham GMFI dimiliki oleh PT Garuda Indonesia (GIAA) dan sisanya dimiliki publik.
INDF - Rencana pembangunan pabrik baru
PT Indofood Sukses Makmur (INDF) berencana menambah pabrik tepung baru di Cibitung untuk meningkatkan penjualan divisi Bogasari karena kapasitas produksi saat ini sudah sangat terbatas untuk ditingkatkan. Pabrik baru tersebut rencananya akan memiliki kapasitas produksi 200,000 ton per tahun. Saat ini Bogasari tercatat memiliki 2 pabrik tepung dengan kapasitas giling sebanyak 10,450 ton per hari di Jakarta dan 6,000 ton per hari di Surabaya. Manajemen memperkirakan pertumbuhan volume penjualan tahun ini kurang lebih mirip dengan pertumbuhan tahun lalu yang diperkirakan mencapai kisaran 4% hingga 5%.
MBSS - Kontrak baru
PT Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS) meraih kontrak pengangkutan batubara baru senilai US$ 78 Juta dari PT Muji Line dengan durasi kontrak selama lima tahun. Penandatanganan perjanjian pengangkutan batubara dengan Muji Line telah dilaksanakan pada 17 Januari lalu. Dalam proyek tersebut MBSS akan menyediakan jasa tug dan barge, pemeliharaan tug and barge, dan penyediaan awak kapal dan jasa terkait lainnya kepada Muji Line.
WTON - Belanja modal
PT Wijaya Karya Beton (WTON) menganggarkan belanja modal senilai Rp 680 Miliar pada tahun ini. Sumber dana belanja modal berasal dari kas internal. Sebesar 55% dana belanja modal akan digunakan untuk peningkatan kapasitas dan sisanya akan digunakan untuk anak perusahaan dan penambahan fasilitas ready mix. Peningkatan kapasitas akan dilakukan di tiga pabrik WTON yang berada di Lampung Selatan, Majalengka, dan Sulawesi Selatan. Dengan seluruh ekspansi tersebut, WTON berharap dapat meningkatkan kapasitas produksi sebesar 12% menjadi 3.4 juta ton per tahun.