Daily News 24/01
January 24, 2018 No. 1654
EXCL - Fokus pengembangan jaringan 4G LTE
PT XL Axiata (EXCL) berencana membangun sekitar 5,000 base transceiver station (BTS) baru yang akan fokus pada pengembangan layanan 4G pada tahun ini. EXCL juga berencana menambah menara baik untuk penambahan kapasitas maupun perluasan jaringan. EXCL ingin menggunakan menara kolokasi sehingga perseroan dapat menyewa dan berbagi dengan provider lain. Selain itu, prosesnya dapat berjalan lebih cepat. Untuk merealisasikan rencana tersebut, EXCL menganggarkan belanja modal pada tahun ini senilai Rp 7 Triliun.
GIAA - Rencana emisi obligasi
PT Garuda Indonesia (GIAA) berencana menerbitkan obligasi dan global bond dengan target dana sebesar US$ 950 Juta, Perseroan akan mengalokasikan dana sebesar US$ 650 Juta dari hasil penerbitan surat utang tersebut untuk refinancing dan sebesar US$ 250 Juta untuk membiyai ekspansi. Salah satu pinjaman yang akan di refinance adalah obligasi yang akan jatuh tempo pada Juli 2018 sebesar Rp 2 Triliun. Selain berencana menerbitkan surat utang, GIAA juga membuka peluang untuk mengambil pinjaman bilateral.
INTP - Terminal semen baru
PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) akan mengoperasikan terminal semen di Palembang (Sumatera Selatan) pada 1Q 2018. Terminal semen ini akan memperkuat penjualan semen curah (bulk) di wilayah Sumatera. Pembangunan terminal semen telah mencapai tahap akhir pengerjaan konstruksi dan manajemen memperkirakan akan beroperasi pada Maret 2018. Setelah beroperasi, terminal semen di Palembang memiliki kapasitas terpasang 1 juta ton per tahun.
PGAS - Proses integrasi
Kementerian BUMN menargetkan konsolidasi anak usaha PT Pertamina, PT Pertagas, dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) dapat direalisasikan pada akhir Maret 2018. Proses integrasi menunggu Peraturan Pemerintah (PP) Holding BUMN yang diperkirakan terbit minggu depan. Untuk merealisasikan pembentukan subholding gas langkah pertama yang akan dilakukan adalah pengalihan 56.6% saham PGAS ke Pertamina. Hal tersebut membutuhkan persetujuan RUPSLB PGAS yang dijadwalkan berlangsung pada 25 Januari 2018.
PPRE - Proyeksi pendapatan
PT PP Presisi (PPRE) memproyeksikan pendapatan konsolidasian tahun 2017 sebesar Rp 1.8 Triliun, meningkat 389% dari periode sama tahun 2016 sebesar RP 371.2 Miliar. Pendapatan civil work memberi kontribusi sebesar 78% dari total pendapatan tahun 2017. Peningkatan signifikantersebut didukung oleh peningkatan pendapatan civil work sebesar 1,051%Yoy dari Rp 122.7 Miliar menjadi Rp 1.4 Triliun pada tahun 2017. Laba bersih diestimasikan sebesar 240 Miliar.
WIKA - Komodo bond
Manajemen PT Wijaya Karya (WIKA) menyatakan obligasi global berdenominasi Rupiah (Komodo bond) mendapat respon yang positif. Dari target Rp 5.4 Triliun (sekitar US$ 400 Juta) yang akan diterbitkan permintaan yang masuk mencapai Rp 13.3 Triliun. Komodo bond WIKA akan diterbitkan pada 29 Januari 2018 (waktu London). Obligasi tersebut mendapat peringkat Ba2 dari Moody's. Sebesar Rp 1.75 Triliun dana hasil emisi Komodo bond akan dialokasikan untuk membayar utang jangka pendek dan sisanya untuk mendukung pendanaan rencana investasi WIKA atas proyek jalan tol, transit oriented development (TOD), serta proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.