ANJT - Belanja modal


PT Austindo Nusantara Jaya (ANJT) mengalokasikan belanja modal tahun ini sebesar Rp 1.2 Triliun. Dana belanja modal akan dialokasikan untuk pembangunan mill di Papua Barat dengan nilai inevestasi Rp 189 Miliar, pembangunan infrastruktur di Papua Barat, Penanaman kembali di Papua, peremajaan tanaman di Kebun Belitung, dan pembangunan unit frozen line untuk ekspor edamame senilai Rp 86 Miliar. Perseroan akan fokus pada pengembangan kebun kelapa sawit di Papua Barat serta penyelesaian pembangunan pabrik Kelapa Sawit di Papua Barat.


BBRI - Kinerja FY 2017


PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) membukukan kenaikan laba bersih 2017 sebesar 11%Yoy menjadi Rp 28.9 Tiliun Vs Rp 26.1 Triliun pada 2016 lalu. Pendapatan bunga bersih tercatat naik sebesar 12%Yoy menjadi Rp 73.3 Triliun tahun lalu. Posisi CAR pada akhir 2017 tercatat sebesar 22.96%(22.91% pada 2016) dengan NPL Gross 2.10% (2.03% pada 2016), ROE 20.03% (23.08 pada 2016) dan LDR 88.13 (87.77 pada 2016)


KAEF - Akuisisi Dwaa


PT Kimia Farma (KAEF) tengah menyelesaikan proses akuisisi 60% saham Dwaa Ltd. Co., perusaan jaringan distribusi ritel farmasi di Arab Saudi, untuk memperluas jaringan pemasaran ke Timur Tengah. Nilai investasi dikabarkan mencapai Rp 130 Miliar. 


TOWR - Belanja modal


PT Sarana Menara Nusantara (TOWR) mengalokasikan dana belanja modal Rp 2 Triliun tahun ini dimana 30% diantaranya dialokasikan untuk pembangunan menara. Kebutuhan dana investasi per menara telekomunikasi diperkirakan mencapai Rp 900 Juta hingga Rp 1 Miliar. Manajemen menargetkan pendapatan tahun ini naik 5% hingga 9% seiring pertumbuhan industri telekomunikasi Nasional. Kontribusi penyewaan menara milik TOWR dari PT XL Axiata (EXCL) mencapai 27% dan kontribusi Hutchinson 3 mencapai 35%.