Daily News 26/01
January 26, 2018 No. 1656
AALI - Belanja modal
PT Astra Agro Lestari (AALI) menganggarkan belanja modal senilai Rp 1.8 Triliun pada tahun ini atau naik Rp 100 Miliar dibandingkan dengan tahun lalu senilai Rp 1.7 Triliun. Mayoritas sumber dana belanja modal berasal dari kas internal perusahaan. AALI memiliki dana yang belum terpakai mencapai Rp 1 Triliun. AALI juga sedang mengkaji rencana penerbitan surat utang senilai US$ 250 juta dengan tenor lima tahun sebagai langkah dalam mencari sumber pendanaan. Alokasi belanja modal terbesar sekitar Rp 500 Miliar hingga Rp 600 Miliar ditujukan untuk pengembangan tanaman belum menghasilkan, Rp 250 Miliar untuk membangun satu pabrik kelapa sawit baru di kawasan Kalimantan Selatan dan sisanya akan digunakan untuk pembaruan dan perawatan alat-alat mekanik milik AALI.
KRAS - Target kenaikan penjualan
PT Krakatau Steel (KRAS) berupaya meningkatkan volume penjualan baja sebesar 2.8 juta ton pada tahun ini atau meningkat sekitar 40% dibandingkan tahun lalu. KRAS akan melakukan berbagai strategi dengan salah satunya memperbanyak suplai baja ke perusahaan domestik dan juga ekspor. Kebutuhan baja dalam negeri diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan proyek infrastruktur yang masih berjalan. Pada tahun lalu, volume produksi menjadi tidak maksimal dikarenakan perbaikan mesin pabrik baja lembar panas. Sekarang, mesin dapat beroperasi normal sehingga kapasitas produksi dapat dimaksimalkan. KRAS menyuplai baja pada tiga sektor utama, proyek konstruksi, infrastruktur, dan minyak dan gas.
PGAS - Perubahan status perseroan
PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) meraih persetujuan pemegang saham untuk perubahan status persero menjadi non-persero dan rencana pengalihan 56.96% saham ke pemerintah pada perseroan. Namun, mayoritas saham PGAS belum resmi dialihkan kepada Pertamina, karena masih menunggu penandatangan rancangan Peraturan Pemerintah (PP) Holding BUMN Migas. Keputusan RUPSLB ini hanya berlaku sampai 60 hari kedepan, andaikan setelah 60 hari belum ada penandatangan rancangan PP Holding BUMN Minyak dan Gas Keputusan RUPSLB tersebut bisa dibatalkan.
SMBR - Rencana masuk bisnis tambang batubara
PT Semen Baturaja (SMBR) berencana melakukan akuisisi perusahaan tambang batubara untuk menghemat biaya bahan bakar. SMBR berencana untuk berinvestasi secara organik dengan mengurus izin penambangan batubara dan anorganik dengan menjajaki akuisisi beberapa perusahaan tambang batubara di sekitar lokasi pabrik Baturaja dan Panjang (Sumatera Selatan). Dengan memiliki tambang batubara, SMBR diperkirakan dapat menghemat biaya penambangan dan distribusi hingga US$ 30 per ton. Dengan konsumsi batubara yang mencapai sekitar 700,000 per tahun, SMBR dapat menghemat US$ 2.1 Juta atau sekitar Rp 30 Miliar per tahun.