Daily News 29/01

January 29, 2018 No. 1657
ANTM - Pengajuan tambahan kuota ekspor

PT Aneka Tambang (ANTM) tengah mengajukan permintaan kenaikan ekspor bijih nikel dan bauksit kepada Pemerintah. Saat ini ANTM mendapatkan kuota ekspor sebesar 2.7 juta ton dan perseroan berencana meminta tambahan kuota ekspor sebesar 1.2 juta ton. Sehingga ANTM akan memiliki total kuota ekspor sebesar 3.9 juta ton. Perseroah berharap mendapatkan kepastian dari Pemerintah pada 1Q 2018.
CMPP - Penambahan jumlah saham
PT Air Asia Indonesia (CMPP) akan menambah jumlah saham yang beredar di publik (free float) minimal menjadi sebesar 7.5% pada 2Q 2018. Langkah ini bertujuan untuk memenuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait perusahaan publik. Berdasarkan data bahwa jumlah saham publik perseroan baru mencapai 2.63% atau jauh dibawah ketentuan OJK, yaitu minimal 7.5%. Air Asia menjadi perusahaan publik setelah menuntaskan backdorr listing saham PT Rimau Multi Putra Pratama (CMPP).
PPRE - Belanja modal
PT PP Presisi (PPRE) menganggarkan belanja modal senilai Rp 1.6 Triliun atau lebih kecil dari tahun lalu senilai Rp 1.8 Triliun. Turunnya alokasi belanja modal diakibatkan tahun lalu PPRE banyak melakukan akuisisi, salah satunya akuisisi PT Lancarjaya Mandiri Abadi untuk mulai masuk ke sektor konstruksi tambang. Sekitar 80% belanja modal tahun ini akan digunakan untuk menambah jumlah alat berat. Sebagian besar dana belanja berasal dari dana hasil IPO yang mencapai Rp 700 Miliar dan sisanya berasal dari pinjaman perbankan.
SOCI - Rencana pembelian kapal
PT Soechi Lines (SOCI) mengalokasikan dana senilai US$ 30 Juta hingga US$ 50 Juta untuk mendukung rencana pembelian kapal tanker tahun ini. Spesifikasi kapal yang akan dibeli akan disesuaikan dengan permintaan calon konsumen. Saat ini SOCI tercatat memiliki 39 kapal tanker dengan tingkat utilisasi mencapai 80% dan ditargetkan naik mencapai 85% hingga 90% tahun ini. Beberapa waktu lalu anak perusahaan SOCI, Soechi Capital Pte. Ltd., mengumumkan rencana emisi obligasi global senilai US$ 200 Juta yang akan jatuh tempo pada 2023 yang menawarkan kupon sebesar 8.375% per tahun. Dana hasil emisi obligasi akan dialokasikan untuk melunasi pinjaman bank serta sebagai penjamin obligasi tertentu.
WSBP - Kontrak baru
PT Waskita Beton Precast (WSBP) menargetkan total kontrak sepanjang 2018 akan mencapai Rp 24 Triliun, termasuk diantaranya kontrak berlanjut (Carry over) sebesar Rp 13 Triliun. Pada awal tahun ini perseroan telah membukukan kontrak sebesar Rp 3 Triliun atau 26% dari target perolehan kontrak baru 2018 senilai Rp 11.5 Triliun. Perseroan juga menargetkan pencapaian pendapatan pada tahun 2018 sebesar Rp 9.7 Triliun dengan laba bersih sebesar Rp 1.4 Triliun.