Daily News 15/02
February 15, 2018 No. 1670
INCO - Kelanjutan proyek tertunda
PT Vale Indonesia (INCO) akan melanjutkan proyek tertunda dengan rencana pembangunan di sekitar wilayah eksplorasi nikel Bahodopi (Sulawesi Selatan) dan Pomalaa (sulawesi Tenggara) dikarenakan tren kenaikan harga nikel. INCO sedang menjajaki beberapa calon mitra potensial untuk mengembangkan wilayah eksplorasi nikel di Bahodopi dan Pomalaa. Nantinya INCO berencana membentuk skema joint venture (JV) bersama mitra potensial yang terpilih. Saat ini evealuasi yang dilakukan mencapai evaluasi teknis dengan target akhir tahun dapat menetapkan opsi dari semua tawaran kerjasama yang masuk sehingga tahun depan INCO akan fokus di bankable feasibility study.
KRAS & ANTM - Proyek Meratus Jaya
PT Krakatau Steel (KRAS) berencana kembali menjalankan proyek PT Meratus Jaya Iron & Steel (MJIS) kendati PT Aneka Tambang (ANTM) menyatakan mundur dari proyek tersebut. MJIS merupakan proyek patungan antara KRAS dengan kepemilikan 66% dan ANTM dengan kepemilikan 34%. Mundurnya ANTM dari proyek tersebut karena kerugian MJIS telah melebihi dana yang telah disalurkan dalam tahap awal investasi. MJIS telah berhenti beroperasi sejak tahun 2015. Awalnya MJIS dibentuk untuk memasok kebutuhan iron sponge KRAS, namun dalam perkembangannya harga jual MJIS mengalami kenaikan sehingga KRAS berhenti membeli. KRAS berencana mengoperasikan kembali MJIS ketika pembangunan pabrik blast furnace selesai.
TBIG - Penambahan menara baru
PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) menargetkan dapat memperoleh 2,500 tenan baru. Demi mendukung target tersebut, manajemen TBIG ingin membangun sekitar 1,000 menara hingga akhir tahun 2018. Target ini lebih rendah dibandingkan realisasi pembangunan menara tahun lalu sebanyak 1,200 menara. TBIG menganggarkan investasi senilai Rp 1 Triliun dan sebesar Rp 1 Miliar untuk kebutuhan satu menara. Manajemen TBIG mengungkapkan sebanyak 80% menara akan dibangun diluar Jawa.
TBLA - Emisi obligasi
PT Tunas Baru Lampung (TBLA) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 1 Triliun dengan tenor 5 tahun. Penerbitan obligasi tersebut merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan I Tunas Baru Lampung dengan taget total dana sebesar Rp 1.5 Triliun. Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi sekitar Rp 420 Miliar akan digunakan untuk pelunasan seluruh pokok pinjaman PT Bank Maybank Indonesia, sebesar Rp 420 Miliar digunakan untuk menurunkan saldo pinjaman kepada PT Bank CIMB Niaga, Rp 90 Miliar untuk menurunkan saldo pinjaman kepada PT Bank OCBC NISP, dan sisanya sebesar Rp 70 Miliar untuk menurunkan saldo pinjaman kepada bank PT Bank Rakyat Indonesia.