Daily News 30/05

May 30, 2018 No. 1740
IPO - PT Indonesia Kendaraan Terminal

PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) akan menjual maksimum 561.10 juta saham (30% saham) melalui proses penawaran umum perdana (IPO). Harga penawaran berkisar Rp 1,610 hingga Rp 2,250 per saham sehingga perseroan akan meraih dana segar Rp 903.37 Miliar hingga Rp 1.26 Triliun. IKT akan mengalokasikan 50% dana IPO untuk memperkuat belanja modal, 25% dana IPO untuk memperpanjang sewa lahan dan sisanya untuk modal kerja. Indonesia Kendaraan Terminal berambisi menjadi pengelola terminal mobil terbesar kelima di dunia pada tahun 2022. Saat ini, IKT telah mengelola lahan di pelabuhan Tanjung Priok seluas 31 Ha dengan kapasitas 700,000 unit kendaraan per tahun. IKT menargetkan lahan diperluas menjadi 89.5 Ha dengan kapasitas 2.1 juta kendaraan pada tahun 2022. PT Bahana Sekuritas, PT RHB Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas ditunjuk sebagai join lead underwriter. Pencatatan di Bursa Efek Indonesia diharapkan pada 10 Juli 2018.
BISI - Proyeksi kinerja
PT BISI International (BISI) menargetkan kenaikan pendapatan bersih sebesar 20% tahun ini mencapai Rp 2.77 Triliun dari realisasi 2017 sebesar Rp 2.31 Triliun. Proyeksi tersebut didukung tingginya permintaan pasar atas beberapa varietas benih jagung dan hortikultura yang diproduksi. BISI berencana meluncurkan varietas benih baru, BISI 220, pada 3Q 2018 yang diharapkan dapat menopang penjualan benih jagung tahun ini. Kinerja BISI tahun ini juga akan meningkat seiring konsolidasi PT Branita Sandhini yang baru diakuisisi tahun lalu dari Grup Monsanto. Transaksi tersebut telah diselesaikan pada akhir 2017.
PPRO - Bulk sales
PT PP Properti (PPRO) sedang menjajaki penjualan empat proyek secara borongan atau bulk sales dengan total nilai proyek lebih dari Rp 650 Miliar. Proyek perumahan untuk karyawan PT Aneka Tambang (ANTM) di Tangerang Selatan senilai Rp 150 Miliar. Proyek apartemen Ma-Zhoi di Margonda (Depok) yang terdiri dari tiga menara di atas lahan pengembangan sekitar 1 Ha, PPRO berencana menjual satu menara senilai Rp 250 Miliar secara borongan kepada PT Samander Bisnis Nusantara. Sementara PPRO, berencana menjual proyek Apartemen Begawan Tower 2 kepada PT Dipa Karya Sejatera dengan nilai Rp 250 Miliar dan Proyek lain adalah apartemen di kawasan Bandara Kertajati (Majalengka) yang sedang dalam proses penawaran penjualan satu menara apartemen kepada sebuah maskapai penerbangan.