Daily News 12/10

October 12, 2020 No. 1818
Indonesia
Kalangan dunia usaha ramai-ramai menyambut baik keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi mulai Senin (12/10/2020). Mereka menilai kebijakan itu akan berdampak kepada roda bisnis mereka di tengah pandemi Covid-19. Menurut Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia Sarman Simanjorang, kebijakan itu akan membuat perekonomian ibu kota kembali bergairah. Meskipun masih ada sejumlah pembatasan seperti kapasitas perkantoran hingga restoran dibatasi maksimal 50%. Lebih lanjut, Sarman menilai rasa optimisme pengusaha kembali muncul seiring rencana PSBB Transisi. Hal tersebut diiringi dengan harapan agar jangan ada lagi PSBB yang diperketat. Dalam riset Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai survei dampak Covid-19 terhadap 34.559 responden pada periode 10-26 Juli 2020, disebutkan bahwa 42 persen pelaku usaha dapat bertahan maksimum 3 bulan. (Source: CNBC Indonesia)

Amerika Serikat
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Jumat mengajukan anggaran $1,8 triliun atau setara Rp 26.419 triliun (kurs Rp 14.677/US$) sebagai stimulus virus corona (Covid-19). Anggaran ini akan dinegosiasikan dengan Partai Demokrat, sebagai upaya kedua belah pihak mencapai kesepakatan sebelum pemilu 2020. Angka stimulus ini naik dari dari US$ 1,6 triliun yang diusulkan Pemeritahan Presiden Trump sebelumnya. Parlemen dari kubu Demokrat mengesahkan tagihan $ 2,2 triliun awal bulan ini, dan kedua belah pihak telah berjuang untuk menemukan konsensus di antara angka-angka itu. Kongres masih menghadapi beberapa rintangan untuk menyusun undang-undang bantuan pandemi dan mengesahkannya. Bahkan jika Gedung Putih dan Demokrat dapat mencapai kesepakatan tentang berapa banyak uang yang harus disuntikkan ke dalam sistem perawatan kesehatan dan ekonomi yang sedang goyah, mereka harus membuat RUU yang dapat melewati Senat yang dikuasai Partai Republik. Jumat lalu, Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell mengatakan paket stimulus lain "tidak mungkin dalam tiga minggu ke depan." Dia telah fokus untuk mengkonfirmasi calon Mahkamah Agung Amy Coney Barrett sebelum pemilihan, dan Senat telah menetapkan sidang konfirmasi untuk hari Senin. Untuk mencapai kesepakatan, Partai Republik dan Demokrat harus segera menyelesaikan beberapa masalah yang tampaknya sulit diselesaikan selama berbulan-bulan pembicaraan tanpa hasil. Minggu ini, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mendesak Kongres untuk mengeluarkan lebih banyak stimulus fiskal, dengan mengatakan bahwa kegagalan untuk melakukannya dapat "menyebabkan pemulihan yang lemah, menciptakan kesulitan yang tidak perlu bagi rumah tangga dan bisnis". Dia mengatakan Kongres memiliki risiko terbatas untuk memberikan bantuan "berlebihan". (Source: CNBC Indonesia)

China
Kemeterian Luar Negeri China pada Jumat (9/10), akhirnya secara resmi mengumumkan bahwa China bergabung dalam program penyediaan vaksin corona dunia, COVAX. Bergabungnya China dalam inisiasi ini dinilai akan sangat membantu, terutama dalam hal pembiayaan. China menjadi negara dengan ekonomi terbesar yang bergabung dalam insiasi ini. Program yang dikontrol langsung oleh WHO ini pada dasarnya bertujuan untuk memberikan kemudahan akses menuju vaksin virus corona bila nanti telah ditemukan. Melalui program COVAX, WHO berjanji akan membantu negara-negara miskin dan kurang mampu untuk bisa mendapatkan hak vaksin yang sama dengan negara lain yang lebih beruntung secara ekonomi. Dalam pernyataannya, pihak kementerian tidak memberikan rincian tentang jumlah dukungan dana yang akan digelontorkan untuk COVAX. Meskipun begitu, dikutip dari Reuters, Presiden Xi Jinping pada Mei lalu menjajikan dana sebesar US$ 2 miliar untuk menangani pandemi selama dua tahun ke depan. Target COVAX adalah untuk memberikan setidaknya 2 miliar dosis vaksin corona sampai akhir tahun 2021 mendatang, atau sekitar 20% populasi dunia. Hingga saat ini sudah ada lebih dari 170 negara yang bergabung dalam inisiasi ini demi mendapatkan kemudahan akses menuju vaksin, termasuk Indonesia. Terkait dengan bergabungnya China, WHO mengatakan telah bernegosiasi cukup serius dengan China agar mau bergabung. Saat ini negara besar lain seperti AS dan Rusia masih belum menunjukkan keinginan untuk bergabung dalam COVAX. (Source: Kontan)

Korea Selatan
Korea Selatan mengatakan akan mulai melonggarkan aturan menjaga jarak sosial alias social distancing pada Senin (12/10), memungkinkan pembukaan kembali fasilitas hiburan malam dan perlengkapan olahraga, karena kasus virus corona semakin menurun dalam beberapa pekan terakhir. Mengutip Reuters, Minggu (11/10), infeksi harian virus yang menyebabkan Covid-19 sebagian besar berada di level dua digit selama dua minggu terakhir, turun dari 440 selama wabah setelah gereja dan rapat umum politik pada Agustus. Mereka mendorong pihak berwenang untuk memperketat pembatasan pada pertemuan dan beberapa bisnis. Aturan yang dilonggarkan berarti fasilitas hiburan seperti klub malam dan bar karaoke dapat dibuka kembali dan penonton terbatas akan diizinkan di pertandingan olahraga seperti Liga Organisasi Bisbol Korea yang populer, selama mereka mematuhi pedoman anti-virus. Tetapi pemerintah mengatakan, beberapa peraturan yang lebih ketat akan diterapkan di daerah Seoul yang padat penduduk dan tempat-tempat berisiko tinggi termasuk pertemuan keagamaan dan bisnis penjualan dari pintu ke pintu. Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea melaporkan 58 kasus pada Sabtu tengah malam, sehingga total infeksi menjadi 24.606, dengan 432 kematian. Dari kasus-kasus baru, 46 ditularkan di dalam negeri, sebagian besar dari Seoul yang lebih besar, di mana kelompok-kelompok kecil terus bermunculan dari gereja-gereja, firma penjualan dari pintu ke pintu dan institusi medis. (Source: Kontan)