Daily News 20/01
January 20, 2012 No. 182
ATPK - Rencana rights issue
PT ATPK Resources (ATPK) berencana menggelar rights issue tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-preemptive rights) pada 26 Januari 2012. Jumlah saham yang akan diterbitkan maksimum 83.12 juta lembar saham atau setara 10% dari total modal yang disetorkan. Harga jual rights issue berkisar Rp 150 per saham dan ATPK bisa mendapatkan dana berkisar Rp 12.47 Miliar. ATPK belum mengungkapkan standby buyer rights issue tersebut. Sebanyak 59,49% atau Rp 7.5 Miliar akan digunakan untuk menambah modal kerja dan sisanya sekitar Rp 5 Miliar dialokasikan untuk melunasi utang.
DOID - Kontrak baru
Anak perusahaan PT Delta Dunia Makmur (DOID), PT Bukit Makmur Mandiri Utama (Buma), berhasil memperoleh perpanjangan kontrak jasa pertambangan dari PT Perkasa Inakakerta, anak perusahaan PT Bayan Resoures (BYAN) atas pekerjaan jasa pertambangan senilai total US$ 820 Juta. Kontrak tersebut mulai berlaku sejak 1 Januari 2012 hingga 31 Desember 2017 atas pekerjaan overburden removal sebanyak 261 juta bcm serta akutan batu bara sebanyak 29 juta ton.
INTA - Kaji opsi pendanaan
PT Intraco Penta (INTA) tengah mengkaji alternatif penerbitan surat hutang senilai Rp 500 Miliar yang dialokasikan untuk membiayai anak usahanya, PT Intan Baruprana Finance (IBF), yang bergerak di bidang pembiayaan alat berat. IBF juga akan mencari hutang bank senilai Rp 1.2 Triliun untuk mendukung target pembiayaan alat berat tahun ini senilai Rp 1.7 Triliun.
PKPK - Akuisisi dua tambang batubara
PT Perdana Karya Perkasa (PKPK) menjajaki akuisisi dua tambang batubara pada tahun ini. Dua tambang yang berlokasi di Kalimantan Timur diperkirakan memiliki cadangan 30 juta ton batubara dengan kualitas 5,000 hingga 6,000 Kcal/Kg. PKPK sedang mempersiapkan dua opsi pendanaan untuk akuisisi. PKPK akan memakai dana hasil penjualan treasury stock atau menggelar rights issue, mengenai rights issue PKPK belum dapat memastikan jadwal dan target dananya.
PTBA - Target produksi 2012
Manajemen PT Bukit Asam (PTBA) menargetkan volume penjualan batubara mencapai 18.6 juta ton tahun ini, naik sekitar 35% dari pencapaian 2011 sebesar 13.5 juta ton. Naiknya ekspektasi kinerja didukung oleh proyeksi tingginya kebutuhan batubara domestik dan ekspor. Sekitar 65% penjualan 2011 dialokasikan untuk pasar domestik dan 35% sisanya untuk ekspor. Penjualan ke China memiliki kontribusi sekitar 11.08% dari total penjualan 2011. PTBA juga tengah menyiapkan berbagai infrastruktur penunjang batubara seperti pelabuhan Tarahan (Lampung) yang memiliki kapasitas 13 juta ton per tahun dan pelabuhan Teluk Bayur dengan kapasitas 2.5 juta ton per tahun. PTBA mengalokasikan dana belanja modal sekitar Rp 1.3 Triliun hingga Rp 1.4 Triliun tahun ini yang berasal dari kas internal. Diluar alokasi belanja modal, PTBA juga tengah menyiapkan pendanaan untuk mendukung proyek Bukit Asam Transpacific Rail (BATR) senilai US$ 1.5 Miliar.
SMRA - Target kinerja 2012
PT Sumarecon Agung (SMRA) menargetkan marketing sales pada tahun ini senilai Rp 3.5 Triliun naik 16.7% dari Rp 3 Triliun tahun lalu. Pendatapan perseroan diperkirakan dapat tumbuh 20% menjadi Rp 2.4 Triliun pada tahun ini dan laba bersih juga diperkirakan tumbuh pada level yang sama menjadi Rp 360 Miliar. Tahun ini SMRA membutuhkan dana investasi senilai Rp 770 Miliar yang digunakan untuk mengembangkan 3 proyek yaitu jalan layang Serpong, mal Bekasi, dan Convention Center Serpong. SMRA akan mencari hutang bank dalam pendanaan tersebut.