Daily News 19/10

October 19, 2020 No. 1823
Indonesia
Pemerintah akan mulai melakukan vaksinasi Covid-19 pada November 2020 mendatang dengan mengandalkan vaksin buatan China. Salah satu vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi adalah vaksin Covid-19 Sinovac Biotech. Produsen vaksin China ini sudah berkomitmen mengirimkan 3 juta vaksin tahun ini dan 15 juta dalam bentuk bulk. Sebagai produsen dari Indonesia, PT Bio Farma (Persero) menyebutkan nantinya harga vaksin dari Sinovac di Indonesia sekitar Rp 200 ribu/dosis. Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan dalam menentukan harga vaksin Covid-19, ada beberapa faktor. Salah satu adalah tergantung pada investasi pada studi klinis fase 3 terutama dalam uji efikasi dalam skala besar. Penentuan harga vaksin Sinovac di Indonesia juga mengikuti prinsip-prinsip ini. Dengan kata lain, skema pemberian harga vaksin Covid-19 ini, tidak dapat disamakan. (Source: CNBC Indonesia)

Amerika Serikat
Upaya untuk memerangi pandemi virus corona membuat pemerintah Amerika Serikat tenggelam dalam anggaran pada tahun fiskal 2020 yang hampir berakhir. Defisit anggaran AS tahun fiskal 2020 mencapai US$ 3,13 triliun, tiga kali lipat lebih tinggi dari defisit pada tahun lalu yang sebesar US$ 984 miliar dan dua kali lipat dari rekor sebelumnya sebesar US$ 1,4 triliun pada 2009. Hal ini karena paket stimulus yang disahkan tahun itu untuk memerangi krisis keuangan. Sebagian besar penyebab hancurnya anggaran tahun ini karena Undang-Undang CARES, paket pengeluaran senilai US$ 2,2 triliun yang mencakup kompensasi bertambahnya jumlah pengangguran akibat dampak pandemi Covid-19 dan pinjaman usaha yang dibebaskan sebagai insentif bagi perusahaan untuk dapat mempertahankan pekerja. Adapun jumlah penerimaan negara pada tahun ini mencapai US$ 3,42 triliun, lebih rendah dibandingkan jumlah pengeluaran yang sebesar US$ 6,55 triliun, di mana pengeluaran terbesar terjadi pada Juni ketika pemerintah membelanjakan US$ 1,1 triliun, menurut Departemen Keuangan. Tahun fiskal berakhir dengan utang pemerintah di bawah US$ 27 triliun, di mana US$ 6 triliun di antaranya dipegang oleh publik. (Source: CNBC Indonesia)

China
People's Bank of China (PBoC) menyuntikkan fasilitas pinjaman jangka menengah (MLF) jangka waktu satu tahun senilai CNY 500 miliar dan mempertahankan suku bunga sebesar 2,95 persen pada 15 Oktober 2020 untuk bulan keenam berturut-turut. Bank sentral mengatakan langkah tersebut bertujuan untuk menjaga likuiditas yang wajar dan mencukupi sistem perbankan dan akan sepenuhnya memenuhi kebutuhan lembaga keuangan. Operasi MLF akan menutupi rollover yang mengimbangi sejumlah pinjaman yang berakhir pada hari Jumat, dengan volume CNY 200 miliar. PBOC juga mengatakan telah menyuntikkan CNY 50 miliar lagi melalui operasi reverse repo pada hari yang sama, dengan tingkat tidak berubah. (Source: Tradingeconomics)

Korea Selatan
Saham Korea Selatan membukukan penurunan mingguan tertajam pada hari Jumat karena meningkatnya kembali kasus COVID-19 di seluruh Eropa dan AS, dan memudarnya harapan untuk paket stimulus AS. Won melemah, sementara imbal hasil obligasi acuan naik. Seo Sang Young, Analis Kiwoom Securities, mengatakan saham turun tajam dalam perdagangan sore hari karena kekhawatiran bahwa gelombang kedua kasus COVID-19 dapat mengganggu pemulihan ekonomi di AS dan Eropa. Saham Samsung Electronics turun 0,83% dan SK Hynix turun 2,07%. Korea Selatan melaporkan 47 kasus virus corona baru pada Kamis tengah malam, menandai kasus harian terkecil sejak 29 September. Won telah naik 0,8% terhadap dolar sepanjang tahun ini. Imbal hasil obligasi negara Korea 3-tahun yang paling likuid naik 0,2 basis poin menjadi 0,883%, sedangkan imbal hasil patokan 10-tahun naik 0,7 basis poin menjadi 1,489%. (Source: Reuters)