Daily News 06/11
November 06, 2020 No. 1834
[Indonesia] - Indonesia Resmi Resesi Indonesia resmi memasuki masa resesi ekonomi, yang ditandai dengan kontraksi Produk Domestik Bruto (PDB) selama dua kuartal berturut-turut. Kepastian ini didapat setelah rilis data pertumbuhan PDB kuartal III-2020. BPS mengumumkan PDB Indonesia pada kuartal III-2020 mengalami kontraksi atau tumbuh negatif 3.49% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Ini menjadi kontraksi kedua setelah kuartal sebelumnya output ekonomi tumbuh negatif 5,32% YoY. Indonesia sah masuk jurang resesi untuk kali pertama sejak 1999. Secara kuartalan (quarter-to-quarter/QtQ), BPS melaporkan PDB Indonesia mampu tumbuh positif 5,05% pada kuartal III-2020. Namun pertumbuhan ekonomi secara kumulatif Januari-September 2020 (cummulative-to-cummulative/CtC) adalah -2,03%. (Source: CNBC Indonesia) [Indonesia] - Tingkat Pengangguran di Indonesia Melonjak Pada Kuartal III-2020 Tingkat pengangguran di Indonesia melonjak menjadi 7,07 persen pada kuartal ketiga 2020 dari 5,28 persen pada kuartal yang sama tahun sebelumnya, di tengah pelemahan ekonomi akibat krisis virus corona. Jumlah pengangguran melonjak 2,66 juta menjadi 9,77 juta. Sementara itu, jumlah pekerja menurun 0,31 juta menjadi 128,45 juta, sebagian besar di sektor manufaktur (-1,30 persen) sedangkan di sektor pertanian melaporkan peningkatan terbesar (2,33 persen). Sementara itu, angka partisipasi angkatan kerja meningkat tipis menjadi 67,77 persen pada triwulan ketiga dari 67,53 persen pada tahun sebelumnya. (Source: Tradingeconomics) [Amerika Serikat] - The Fed Tetap Mempertahankan Suku Bunga Federal Reserve menahan suku bunga pada 0-0,25%, karena pembuat kebijakan menunggu dan melihat kondisi di tengah ketidakpastian pemilihan presiden AS. Bank sentral juga mengatakan akan meningkatkan kepemilikan Treasury securities dan agency mortgage-backed securities selama beberapa bulan mendatang, untuk mempertahankan fungsi pasar yang lancar dan membantu mendorong kondisi keuangan yang akomodatif, sehingga mendukung aliran kredit ke rumah tangga dan bisnis. Para pejabat memperingatkan bahwa krisis kesehatan masyarakat yang sedang berlangsung akan terus membebani kegiatan ekonomi, lapangan kerja, dan inflasi dalam waktu dekat, dan menimbulkan risiko yang cukup besar terhadap prospek ekonomi dalam jangka menengah. Ke depan, Fed menegaskan kembali komitmennya untuk mempertahankan suku bunga pada rekor terendah sampai kondisi pasar tenaga kerja mencapai tingkat yang konsisten dengan lapangan kerja maksimum dan inflasi naik menjadi 2 persen dan berada di jalur yang cukup untuk melebihi 2 persen untuk beberapa waktu. (Source: Tradingeconomics) [China] - China Memenuhi Standar Untuk Jadi Negara Berpenghasilan Tinggi di 2035 Presiden China Xi Jinping mencoba meyakinkan pelaku bisnis internasional bahwa negaranya berkomitmen untuk membuka perdagangan. Hal ini diutarakan di tengah kekhawatiran bahwa strategi 'sirkulasi ganda' yang baru akan membuat ekonomi China akan menjadi lebih tertutup. Melansir Bloomberg, pada pembukaan Pameran Impor Internasional China pada hari Rabu di Shanghai, Xi menjelaskan bahwa struktur pembangunan baru China jelas bukan sirkulasi domestik yang tertutup, tetapi sirkulasi ganda yang lebih terbuka antara pasar luar negeri dan domestik. Dia tetap berpegang pada komitmen luas untuk pembukaan ekonomi pada saat model pertumbuhan Beijing menghadapi tantangan yang semakin meningkat dari AS. Pameran perdagangan diadakan kurang dari seminggu setelah Partai Komunis yang berkuasa menetapkan cetak biru pembangunan yang membentang hingga 2035 yang menekankan pentingnya kemandirian dalam teknologi dan meningkatkan pasar domestik. People's Daily memberitakan, Xi menyebut bahwa ekonomi China memiliki harapan dan potensi untuk mempertahankan pembangunan yang stabil dalam jangka panjang. Sangat mungkin bagi China memenuhi standar saat ini untuk menjadi negara-negara berpenghasilan tinggi pada akhir periode Rencana Lima Tahun ke-14 dan untuk menggandakan total volume ekonomi atau pendapatan per kapita pada tahun 2035. Dia menambahkan, akan ada banyak faktor yang tidak stabil dan tidak pasti di lingkungan eksternal di periode mendatang karena banyak risiko dan bahaya tersembunyi dapat berdampak pada perkembangan ekonomi domestik. Ia menegaskan, tujuan jangka menengah dan panjang harus lebih memperhatikan optimalisasi struktur ekonomi sehingga dapat mengarahkan semua pihak untuk fokus bekerja pada peningkatan kualitas dan efisiensi pembangunan. Pidato Xi pada Rabu malam di Asia berlangsung beberapa jam setelah pemungutan suara ditutup di AS. Dengan hubungan dengan Washington yang terus memburuk tahun ini karena pandemi dan faktor-faktor lainnya, Xi menyampaikan sindiran terselubung ke AS. (Source: Kontan) [Singapura] - Penjualan Ritel Singapura Jatuh Pada September 2020 Penjualan ritel Singapura jatuh 10,8% (YoY) pada September 2020, terbesar sejak Juni, setelah penurunan 5,4% yang direvisi turun pada bulan Agustus. Namun, itu adalah penurunan ke-20 bulan berturut-turut. Pembelian yang mengalami penurunan antara lain jam tangan & perhiasan (-15,6% vs -11,2% di bulan Agustus), pakaian jadi (-28,4% vs -28,5%), barang optik & buku (-18,3%) % vs -18,3%), lainnya (-21,4% vs -18,8%), makanan & alkohol (-41,0% vs -41,1%), SPBU (-16,9% vs -18,0%), kosmetik, perlengkapan mandi & barang-barang medis (-30,0% vs -30,0%), department store (-39,8% vs -36,5%). Selain itu, penjualan yang mengalami peningkatan yaitu kendaraan bermotor (0,2% vs 12,1%), furnitur & peralatan rumah tangga (10,9% vs 20,3%) dan supermarket (17,9% vs 21,8%). Sementara itu, penjualan barang rekreasi terus meningkat (6,0% vs 2,9%). Dalam skala bulanan, penjualan ritel turun 4,5%, penurunan bulanan pertama dalam 4 bulan, setelah pertumbuhan 1,8% yang direvisi naik pada bulan Agustus. (Source: Tradingeconomics)