Daily News 25/01

January 25, 2012 No. 184
AALI - Statistik operasional 2011

PT Astra Agro Lestari (AALI) membukukan kenaikan volume penjualan CPO tahun lalu sebesar 12.9%Yoy menjadi 1.25 Juta ton Vs 1.11 Juta ton pada 2010 lalu. Harga jual rata-rata CPO naik 7.8%Yoy menjadi Rp 7,576 per Kg sedangkan harga jual kernel mengalami kenaikan 5.9%Yoy menjadi Rp 4,309 per Kg. Penjualan domestik memberi kontribusi 95.3% terhadap total penjualan 2011.
ABMM - Kontrak penjualan
Anak perusahaan PT ABM Investama (ABMM), PT Reswara Minergi Hartama (RMH), berhasil mendapat kontrak penjualan batubara kepada Subham Corporation Pvt. Ltd. (India) sebanyak 2 juta ton tahun ini pada kisaran harga US$ 50 per ton hingga US$ 54 per ton. Harga batubara akan dikaji ulang setiap 3 bulan sesuai dengan harga pasar yang sesuai untuk spesifikasi. Batubara RMH memiliki kalori 5,400-5,600 Kcal/Kg air dried basis (ADB).
BNBR & BTEL - Penjualan saham
PT Bakrie & Brothers (BNBR) beserta beberapa pemegang saham lainnya berencana menjual 30% saham PT Bakrie Telecom (BTEL) kepada sejumlah investor potensial seperti SK Telecom dan Mount Charlotte. Namun kabar pembelian tersebut dibantah oleh pihak SK Telecom. Sedangkan Mount Charlotte dikabarkan telah membeli 15% saham BTEL.
RUIS - Rencana emisi obligasi
PT Radiant Utama Interinsco (RUIS) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 300 Miliar hingga Rp 400 Miliar dengan tenor 5-10 tahun pada 2Q 2012. Dana hasil emisi obligasi akan dialokasikan untuk mendukung modal kerja, belanja modal, serta refinancing utang.
SMGR - Cari pendanaan eksternal
PT Semen Gresik (SMGR) berencana mencari pendanaan eksternal senilai Rp 3 Triliun untuk ekspansi produksi. Pemakaian dana tersebut mendukung pembangunan dua pabrik baru di Tonasa dan Tuban. SMGR mengkaji dua alternatif dari penerbitan obligasi dan pinjaman pihak ketiga. SMGR kemungkinan mengkombinasikan dua sumber pendanaan untuk mendukung pembangunan dua pabrik baru.
TLKM - Pengembangan jaringan fiber optic
Manajemen PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) mengalokasikan dana US$ 150 Juta yang berasal dari kas internal untuk pengembangan jaringan fiber optic. Tahun ini TLKM akan membangun jaringan fiber optic yang melewati 2 juta rumah. Rencana tersebut merupakan bagian dari target pembangunan jaringan untuk 13 juta rumah yang dilakukan secara bertahap hingga 2015. Mayoritas pembangunan jaringan fiber optic akan dilakukan di Jawa. Tahun ini TLKM mengalokasikan dana belanja modal senilai Rp 15 Triliun, dimana Rp 10.5 Triliun diantaranya berasal dari dana kas dan sisanya pinjaman bank.