Daily News 26/01
January 26, 2012 No. 185
IPO - PT Bekasi Fajar Industrial Estate
PT Bekasi Fajar Industrial Estate berencana menjual 20% saham dengan target perolehan dana mencapai Rp 300 Miliar dari proses IPO. Pengembang kawasan industri ini akan menggunakan seluruh dana IPO sebagai working capital; membeli tanah dan pematangan lahan. Bekasi Fajar mengharapkan sahamnya listing di pada April atau Mei tahun ini dan telah menunjuk Ciptadana Securities sebagai penjamin emisi sahamnya.
ADHI - Pemerintah tolak rencana rights issue
Kementrian BUMN tidak memberi persetujuan atas rencana PT Adhi Karya (ADHI) menerbitkan saham baru karena komposisi saham milik pemerintah telah mendekati batas minimal kepemilikan mayoritas, yaitu sebesar 52.28%. Pemerintah juga tidak dapat menggunakan dana lebih untuk menyerap rights issue yang menjadi jatah pemerintah. Sesuai dengan rencana awal, ADHI berencana melakukan rights issue pada 2Q 2012 dengan target perolehan dana sebesar Rp 800 Miliar yang akan dialokasikan untuk mendukung pembangunan beberapa proyek, termasuk rencana pembangunan menara 100 lantai yang akan menjadi landmark baru Jakarta.
BLTA - Fitch berpotensi turunkan rating
Fitch Ratings menegaskan peringkat jangka panjang obligasi PT Berlian Laju Tanker (BLTA) pada CCC dalam pengawasan dengan potensi penurunan peringkat (rating watch negative - RWN). Penegasan tersebut berkaitan dengan suspensi perdagangan BLTA setelah manajemen mengumumkan perpanjangan waktu negosiasi dengan kreditur. Oleh karena itu Fitch juga akan menurunkan peringkat utang jangka pendek perusahaan atas obligasi senilai US$ 400 Juta yang akan jatuh tempo pada 2014 dari CC menjadi C apabila manajemen gagal mencapai kesepakatan dalam rencana restrukturisasi utang. Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan nilai obligasi yang akan jatuh tempo tahun ini mencapai Rp 1.09 Triliun yang terdiri dari sukuk ijarah 2007 senilai Rp 200 Miliar, sukuk ijaran II/2009 senilai Rp 45 Miliar, obligasi III/2007 senilai Rp 700 Miliar, dan obligasi IV/2009 seri B senilai Rp 150 Miliar. Keempat obligasi tersebut akan jatuh tempo secara serempak pada 28 Mei 2012 dan 5 Juli 2012. PT Bank CIMB Niaga (BNGA) bertindak sebagai wali amanat sukuk ijarah BLTA. Posisi kas internal BLTA diperkirakan tidak mencukupi untuk menutup utang yang jatuh tempo dalam waktu dekat sehingga diperlukan perjanjian refinancing utang. BLTA berencana menerbitkan obligasi senilai US$ 125 Juta pada 2Q 2012 yang akan dialokasikan untuk refinancing utang. Saat ini BLTA memiliki total utang senilai Rp 18.94 Triliun yang akan jatuh tempo bertahap hingga 2018.
JSMR - Rencana ekspansi di luar bisnis jalan tol
PT Jasa Marga (JSMR) mengalokasikan dana senilai Rp 150 Miliar untuk ekspansi bisnis di luar jalan tol yaitu bidang properti dan teknologi informasi. JSMR akan bekerjasama dengan PT Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) untuk membangun wahana rekreasi dan edukasi di ruas tol Purbaleunyi. Sedangkan di bidang teknologi infomasi, perseroan akan mengembangkan fiber optik bekerjasama dengan PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM).