Daily News 16/11

November 16, 2020 No. 1840
[Indonesia] - Kemenkeu Sebut Tren Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Membaik
Pemulihan perekonomian Indonesia pasca terdampak wabah virus Covid-19 tumbuh positif sejak triwulan III tahun ini. Tren ini diprediksi akan terus meningkat secara signifikan pada beberapa waktu ke depan. Lima indikator pertumbuhan perekonomian dalam negeri yang merangkak naik antara lain konsumsi rumah tangga dari minus 5,5% pada triwulan kedua beranjak ke minus 4%, belanja pemerintah yang pada triwulan lalu minus 6,9% kini tumbuh positif mencapai 9,8%, investasi dari triwulan lalu minus 8,6% saat ini tumbuh menjadi minus 6,5%. Ekspor dari minus 11,7% pada triwulan lalu kini merangkak naik sebesar 10,8%, dan terakhir impor dari minus 17% menjadi minus 11,9%. Tumbuhnya perekonomian Indonesia saat ini, karena pemerintah telah melakukan berbagai upaya kebijakan stimulus fiskal yang berkaitan pemulihan perekonomian dalam beberapa waktu ke depan. Setiap kebijakan ini, rupanya sangat berdampak terhadap pertumbuhan perekonomian bangsa di tengah pandemi. Kebijakan yang telah diterbitkan oleh pemerintah dalam mengantisipasi masalah di atas, adalah dengan memberikan bantuan Rp 695,2 triliun. Pagu tersebut dipergunakan oleh pemerintah sebagai upaya dalam menangani penyebaran Covid-19 dan juga sebagai faktor pendorong pertumbuhan perekonomian di dalam negeri. (Source: Kontan)

[Amerika Serikat] - The Fed Mengatakan Corona Telah Membuat Ekonomi Terhenti
Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan pandemi virus corona telah membuat ekonomi terhenti. Di sisi lain, jalan menuju pemulihan ekonomi pun disebutnya teramat panjang. Dia bilang pandemi telah mempercepat tren yang ada dalam ekonomi dan masyarakat, termasuk peningkatan penggunaan teknologi, telework, dan otomatisasi. Ini akan memiliki efek jangka panjang pada cara orang hidup dan bekerja. Sementara kemajuan teknologi yang umumnya positif bagi masyarakat dalam jangka panjang, kata Powell, namun dalam jangka pendek akan menciptakan gangguan. Dan ketika pasar menyesuaikan diri dengan kenormalan baru, dampak negatif yang dirasakan tidak terbagi secara merata. Misalnya, kemungkinan pekerja akan digaji rendah, serta pekerja yang membutuhkan interaksi tatap muka, seperti pekerja ritel atau restoran, akan memikul sebagian besar beban pergeseran ini.  Kelompok-kelompok ini, yang sangat condong ke arah perempuan dan minoritas, telah berada di antara mereka yang paling terpengaruh oleh PHK akibat pandemi PHK. Ekonomi pasca pandemi juga berisiko menjadi kurang produktif. Perempuan telah dipaksa berhenti dari pekerjaan mereka karena tanggung jawab untuk merawat anak selama krisis dan anak-anak tidak mendapatkan pendidikan yang layak, kata Powell. (Source: Kontan)

[China] - China Memastikan Inovasi Keuangan Dapat Mempertahankan Persaingan Yang Adil
Regulator China mengatakan China harus memastikan dengan adanya inovasi keuangan dapat mempertahankan persaingan yang adil dan tidak menciptakan oligopoli. Xiao Yuanqi, kepala petugas risiko di Komisi Pengaturan Perbankan dan Asuransi China (CBRIC) mengatakan dalam Caixin Summit di Beijing bahwa dengan adanya inovasi tidak boleh merusak persaingan yang sehat atau membiarkan pelopor inovasi menjadi penghalang untuk inovasi lebih lanjut. Peran regulasi keuangan adalah menjaga lingkungan persaingan pasar yang adil, mengurangi bahaya moral dan menjaga stabilitas keuangan. (Source: Reuters)

[Hong Kong] - Ekonomi Hong Kong Menyusut Pada Kuartal Ketiga 2020
Ekonomi Hong Kong menyusut 3,5 persen Year on Year (YoY) pada kuartal ketiga tahun 2020, sedikit lebih besar dari perkiraan awal sebesar 3,4 persen, hal ini menandai penurunan PDB kuartal Hong Kong ke-5 berturut-turut. Ekspor barang melanjutkan pertumbuhan moderat (3,9 persen vs -2,2 persen) berkat lingkungan perdagangan eksternal yang lebih baik dan pertumbuhan yang kuat di Cina. Sebaliknya, ekspor jasa terus merosot (-34,6 persen vs -45,6 persen) karena sektor pariwisata dan transportasi yang belum membaik, meskipun ekspor jasa keuangan tumbuh lebih jauh. Selain itu, baik investasi (-11,1 persen vs -21,4 persen) dan belanja swasta (-8,2 persen vs -14,2 persen) menurun sedikit dan belanja pemerintah terus meningkat dengan pertumbuhan yang kuat (7 persen vs 9,7 persen). (Source: Tradingeconomics)