Daily News 19/11

November 19, 2020 No. 1843
[Indonesia] - Sri Mulyani Pangkas Jangka Waktu Pinjaman PEN Daerah
Sri Mulyani Pangkas Jangka Waktu Pinjaman PEN Daerah. Pemerintah mengubah jangka waktu dan suku bunga pinjaman pemulihan ekonomi daerah (PEN) daerah melalui implementasi Peraturan Menteri Keuangan No.179/PMK.07/2020 yang diteken oleh Sri Mulyani pada 11 November 2020 lalu. Dalam beleid yang merevisi PMK No.105/PMK.07/2020 tersebut, otoritas fiskal menetapkan jangka waktu pinjaman PEN yang semula 10 tahun dipangkas menjadi 8 tahun. Sementara itu, pemerintah juga menetapkan untuk tingkat suku bunga atas pinjaman yang bersumber dari APBN 2020 adalah 0%. Pemerintah menyatakan bahwa revisi dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaakam pengelolaan dana pinjaman PEN daerah. Namun, karena ketentuan yang lama belum mampu mencakup tujuan pemberian pinjaman, pemerintah kemudian merevisi aturan tersebut. Adapun, kewenangan pengelolaan dana pinjaman PEN daerah berada di bawah Ditjen Perimbangan Keuangan (DJPK) Kemenkeu. Dijelaskan dalam beleid tersebut, DJPK memiliki tugas mulai dari menetapkan kebijakan Pinjaman PEN Daerah, jangka waktu dan masa tenggang, hingga menelaah besaran pencairan dana pinjaman PEN Daerah untuk dilakukan pengelolaan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Pinjaman PEN daerah adalah dukungan pembiayaan yang diberikan oleh pemerintah kepada Pemda berupa pinjaman dalam rangka melakukan percepatan pemulihan ekonomi di daerah. Sementara itu, pinjaman daerah berbasis program yang selanjutnya disebut pinjaman program adalah pinjaman daerah yang penarikannya mensyaratkan dipenuhinya paket kebijakan yang disepakati antara pemerintah pusat dan pemda. Data Kemenkeu, realisasi fasilitas pinjaman kepada pemerintah daerah untuk mendukung pemulihan ekonomi di daerah tersebut sudah 15 pemda MoU dengan PT SMI senilai Rp9,67 triliun. (Source: Bisnis.com)

[Amerika Serikat] - Hasil Akhir Uji Coba Vaksin Corona Pfizer Tingkat Kemanjuran 95%
Hasil akhir dari uji coba vaksin virus corona baru besutan Pfizer Inc menunjukkan tingkat keberhasilan 95%. Data keamanan selama dua bulan itu membuka jalan bagi mereka untuk mengajukan izin penggunaan darurat di Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari ke depan. Tingkat kemanjuran vaksin virus corona Pfizer, yang tertinggi dari semua kandidat dalam uji klinis tahap akhir sejauh ini, membuat senang para ahli. Sebelumnya mereka mengatakan, hasil sementara yang menunjukkan vaksin Pfizer lebih dari 90% efektif sangat menggembirakan. Melansir Reuters, pada Rabu (18/11), Pfizer menyatakan, hanya ada 170 kasus Covid-19 dalam uji coba terhadap lebih dari 43.000 sukarelawan. Ini berarti, vaksin tersebut memiliki tingkat kemanjuran 95%. Pfizer mengharapkan, Komite Penasihat Vaksin Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) meninjau dan membahas data dalam pertemuan publik yang kemungkinan akan berlangsung pada Desember nanti. Analisis terakhir Pfizer keluar hanya seminggu setelah hasil awal dari uji coba menunjukkan vaksin lebih dari 90% efektif. Sedang Moderna Inc pada Senin (16/11) merilis data awal untuk vaksinnya memperlihatkan efektivitas 94,5%. Menurut Pfizer, kemanjuran vaksin yang mereka kembangkan dengan BioNTech SE dari Jerman konsisten di berbagai usia dan kelompok etnis, sebuah tanda bahwa imunisasi bisa diterapkan secara luas di seluruh dunia. Kemanjuran vaksin pada orang dewasa di atas 65 tahun, yang berisiko tertular virus, lebih dari 94%. (Source: Kontan)

[China] - Studi Vaksin Covid-19 Sinovac Mneginduksi Respons Imun Yang Cepat
Vaksin COVID-19 eksperimental Sinovac Biotech, CoronaVac, memicu respons imun yang cepat, tetapi tingkat antibodi yang dihasilkan lebih rendah daripada orang yang telah pulih dari penyakit tersebut, hasil uji coba pendahuluan menunjukkan pada hari Rabu. Sementara uji coba tahap awal hingga pertengahan tidak dirancang untuk menilai kemanjuran CoronaVac, para peneliti mengatakan itu dapat memberikan perlindungan yang cukup, berdasarkan pengalaman mereka dengan vaksin lain dan data dari studi praklinis terhadap kera. CoronaVac dan empat vaksin eksperimental lainnya yang dikembangkan di China saat ini sedang menjalani uji coba tahap akhir untuk menentukan keefektifannya dalam mencegah COVID-19. Temuan Sinovac, yang diterbitkan dalam makalah yang ditinjau oleh rekan sejawat di jurnal medis The Lancet Infectious Diseases, berasal dari hasil uji klinis Fase I dan Fase II di China yang melibatkan lebih dari 700 peserta. Para peneliti mengatakan temuan dari studi besar tahap akhir, atau uji coba Fase III, akan sangat penting untuk menentukan apakah respons kekebalan yang dihasilkan oleh CoronaVac cukup untuk melindungi orang dari infeksi virus corona. Sinovac saat ini menjalankan tiga uji coba Tahap III di Indonesia, Brasil, dan Turki. Hasil harus diinterpretasikan dengan hati-hati sampai hasil Tahap III dipublikasikan, Naor Bar-Zeev, seorang profesor dari Universitas Johns Hopkins yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan. (Source: Kontan)

[Jepang] - Jepang Mencatatkan Surplus Perdagangan Pada Oktober 2020
Jepang mencatatkan surplus perdagangan sebesar JPY 872,9 miliar pada Oktober 2020, naik dibandingkan dengan surplus JPY 11,2 miliar pada tahun sebelumnya dan diatas ekspektasi pasar surplus sebesar JPY 250 miliar. Ini merupakan surplus bulan keempat berturut-turut dan terbesar sejak Februari. Ekspor turun 0,2 persen secara tahun ke tahun menjadi JPY 6,57 miliar sementara impor turun lebih cepat 13,3 persen menjadi JPY 5,69 miliar. (Source: Tradingeconomics)