Daily News 27/11
November 27, 2020 No. 1849
[Indonesia] - Omnibus Law UU Sektor Keuangan Pemerintah dan DPR telah menginisiasi RUU Omnibus Law sektor keuangan. RUU tersebut tentang Penanganan Permasalahn Perbankan, Penguat Koordinasi dan Penataan Ulang Kewenangan Kelembagaan Sektor Keuangan. RUU tersebut berisi tentang pengawasan perbankan secara terpadu, tindak lanjut pengawasan bank, penanganan permasalahan bank, penataan ulang kewenangan kelembagaan dan sanksi. Dalam RUU tersebut, dimana diperoleh CNBC Indonesia, Kamis (26/11/2020), dibuat sebuah Forum Pengawasan Perbankan Terpadu. Forum tersebut bertujuan menyelenggarakan pengawasan terpadu melalui koordinasi OJK, Bank Indonesia, dan LPS untuk menyepakati kondisi Bank dan merumuskan rekomendasi kebijakan penanganan permasalahan Bank. Keanggotaan forum tersebut terdiri dari Dewan Komisioner OJK, Dewan Gubernur Bank Indonesia, Dewan Komisioner LPS, dan Sekretaris KSSK. Dalam RUU tersebut juga dimasukkan skema Pemeriksaan Bersama. OJK dapat bekerja sama dengan BI dan LPS untuk melakukan pemeriksaan bersama. Lebih jauh, terdapat juga penanganan Bank Sistemik di mana OJK menetapkan bank sistemik. Status pengawasan bank pun berubah menjadi 3 yakni Bank Dalam Pengawasan Normal, Bank Dalam Penyehatan, dan Bank Dalam Resolusi. Sementara kewenangan LPS, OJK dan BI pun dirombak.(Source: CNBC Indonesia) [Amerika Serikat] - Trump Baru Mau Keluar Dari Gedung Putih Jika Electoral College Resmi Menang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan bakal segera meninggalkan Gedung Putih. Namun dengan syarat yakni jika badan Electoral College menetapkan Presiden terpilih dari Partai Demokrat Joe Biden. Presiden asal Partai Republik ini mengatakan, jika Biden disertifikasi sebagai pemenang pemilihan oleh Electoral College, dia akan meninggalkan Gedung Putih. Biden akan dilantik pada 20 Januari. Rencananya, badan Electoral College akan bertemu pada 14 Desember. Trump membuat komentar di Gedung Putih setelah berbicara dengan pasukan AS selama pidato Hari Thanksgiving kepada anggota tentara AS. Lebih lanjut Trump juga mengungkapkan bahwa sulit baginya untuk menyerah dalam keadaan saat ini. Trump pun menolak untuk mengatakan apakan dia kan menghadiri pelantikan Biden di bulan Januari mendatang. Trump sejauh ini menolak untuk mengakui pemilihan dan terus mengklaim tanpa bukti bahwa pemilihan tersebut diwarnai oleh penipuan yang meluas. Trump juga terus menegaskan bahwa dia memenangkan pemilu dan bukan Biden. (Source: Kontan) [China] - Stabilitas Pasar Ekspor Dukung Pemulihan China Pemulihan ekonomi China stabil pada November didukung oleh permintaan ekspor global yang solid menjelang periode Natal dan kenaikan pasar saham ke level tertinggi sejak 2015. Itu adalah prospek dari indeks agregat terbaru yang menggabungkan delapan indikator awal yang dilacak oleh Bloomberg dan tidak berubah sejak Oktober. Data tersebut menunjukkan bahwa China tetap berada di jalur yang tepat untuk menjadi satu-satunya ekonomi utama yang kemungkinan besar akan tumbuh tahun ini. Dengan pandemi terkendali dan belanja konsumen meningkat, pihak berwenang mengalihkan fokus mereka ke tujuan pertumbuhan jangka panjang dan membahas penarikan stimulus darurat yang disuntikkan ke dalam ekonomi awal tahun ini. Investasi dan pembelian rumah telah pulih dengan kuat tahun ini setelah awalnya jatuh setelah wabah Covid-19 di China tengah. Nilai penjualan rumah dalam tiga minggu pertama November setelah naik 8,2 persen tahun ini hingga akhir Oktober dan membantu mendorong investasi dan konstruksi. Pemulihan tersebut merupakan salah satu faktor pendorong permintaan logam, dengan harga bijih besi, tembaga, dan aluminium mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun. Ekspor China telah menjadi salah satu pendorong rebound ekonomi tahun ini, berkembang selama lima bulan terakhir karena melonjaknya permintaan untuk peralatan kesehatan pelindung dan peralatan elektronik untuk pekerjaan dari rumah. (Source: Bisnis.com) [Korea Selatan] - Bank Sentral Korea Selatan Pertahankan Suku Bunga Di Level Terendah Dalam Sejarah Bank sentral Korea Selatan mempertahankan kebijakan suku bunga pada pertemuan Kamis (26/11). Selain itu, Bank of Korea (BoK) juga menaikkan prospek pertumbuhan ekonomi Korea Selatan untuk tahun ini dan tahun depan. Bank sentral memutuskan untuk mempertahankan suku bunga dasar stabil di level terendahnya yakni 0,5%, karena pembuat kebijakan khawatir tentang pasar properti yang sedang panas. Hal ini sejalan dengan hasil jajak pendapat yang dilakukan Reuters terhadap 22 analis. Selain itu, BoK juga memperkirakan produk domestik bruto Korea Selatan di tahun ini akan menyusut 1,1%. Ini lebih baik dari perkiraan sebelumnya untuk kontraksi 1,3%. Optimistis BoK juga terlihat dari proyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun depan yang diprediksi bisa mencapai 3%. Lagi-lagi, proyeksi tersebut lebih baik dari perkiraan sebelumnya, yang tumbuh 2,8%. Ekonomi terbesar keempat di Asia kembali tumbuh pada kuartal ketiga dengan dukungan dari stimulus fiskal dan moneter, pulih dari kontraksi paling tajam dalam lebih dari satu dekade. Data ekspor awal menunjukkan permintaan global untuk produk Korea Selatan rebound pada bulan November. Sementara produksi industri mengalami pertumbuhan tahunan paling tajam dalam tujuh bulan pada September. BOK juga menandai meningkatnya utang rumah tangga sebagai risiko utama dalam risalah rapat bulan Oktober lalu. Hal ini diprediksi bakal membatasi ruang lingkup untuk pelonggaran moneter lebih lanjut. (Source: Kontan)