Daily News 07/12

December 07, 2020 No. 1855
[Indonesia] - 12 Juta Vaksin Sinovac Sudah Tiba Di Indonesia
Malam tadi vaksin covid-19 tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Dalam laman Youtube Sekretariat Presiden disiarkan secara LIVE: Kedatangan Vaksin Covid-19, Bandara Soekarno-Hatta, 6 Desember 2020. Vaksin tersebut diangkut dengan menggunakan pesawat milik maskapai PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), pesawat jenis Boeing 777-300ER tersebut mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pukul 21.25 WIB. Vaksin diangkut dengan menggunakan kontainer khusus bertuliskan ENVIROTAINER berkode RAP81179PC. Tampak beberapa petugas langsung menyemprot konteriner yang baru tiba tersebut. Environtainer merupakan kontainter khusus dengan pengatur suhu untuk angkutan udara. Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung memberikan penjelasan, vaksin ini merupakan produksi sinovac. Jumlah vaksin yang tiba ini sebanyak 1,2 juta dosis. Presiden Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin Covid, vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung dari Agustus lalu. Kita masih mengupayakan 1,8 juta dosis yang akan tiba awal Januari 2021. Selain vaksin dalam bentuk jadi, bulan ini akan tiba 15 juta dosis vaksin dan Januari 30 juta dosis dalam bentuk bahan baku yang akan diproses lebih lanjut oleh Bio Farma. (Source: CNBC Indonesia)

[Amerika Serikat] - Neraca Perdagangan AS Mengalami Defisit Pada Oktober 2020
Neraca perdagangan Amerika Serikat mengalami defisit melebar menjadi USD 63,1 Miliar pada Oktober 2020 dari USD 62,1 miliar pada bulan sebelumnya, namun berada di bawah ekspektasi pasar sebesar USD 64,8 miliar. Ekspor meningkat 2,2% menjadi USD 182 miliar pada Oktober 2020, ini merupakan level tertinggi sejak Maret, seiring adanya permintaan global yang terus pulih dari guncangan pandemi virus corona. Ekspor barang naik sebesar USD 3,7 miliar menjadi USD 126,3 miliar, didorong oleh penjualan pasokan dan bahan industri, seperti gas alam dan bahan kimia organik, dan barang modal, di antaranya mesin pesawat sipil dan semikonduktor. Ekspor jasa meningkat USD 0,3 miliar menjadi USD 55,7 miliar, dipimpin oleh perjalanan dan transportasi. Impor naik 2,1% menjadi $ 245,1 miliar pada Oktober 2020, ini merupakan level tertinggi sejak Februari. Pembelian barang meningkat sebesar USD 4,3 miliar menjadi USD 207,8 miliar, dipimpin oleh impor barang konsumsi seperti telepon seluler dan barang rumah tangga lainnya; barang modal berupa aksesoris komputer dan mesin industri lainnya; pasokan dan bahan industri dan minyak mentah; dan kendaraan otomotif, suku cadang, dan mesin. Impor jasa meningkat sebesar USD 0,7 miliar menjadi USD 37,4 miliar, didorong oleh perjalanan dan transportasi. (Source: Trading Economics)

[China] - Caixin China General Composite PMI Naik Pada November 2020
Caixin China General Composite PMI naik menjadi 57,5 pada November 2020 dari 55,7 pada bulan sebelumnya, menandakan peningkatan paling tajam dalam total output China sejak Maret 2010. Hal ini didukung oleh kenaikan paling tajam dalam output manufaktur selama satu dekade, sementara aktivitas sektor jasa berkembang pada tingkat tercepat kedua sejak April 2010. Pertumbuhan pesanan baru dipercepat, dengan kenaikan yang paling mencolok sejak April 2010. Ketenagakerjaan kemudian naik dengan kecepatan yang solid yang tercepat sejak Mei 2010. Adapun untuk harga, total input inflasi biaya meningkat ke level tertinggi dalam 34 bulan, yang menyebabkan kenaikan harga yang lebih kuat yang dibebankan oleh perusahaan China. Akhirnya, kepercayaan bisnis tetap tinggi. (Source: Trading Economics)

[Jepang] - Pemerintah Jepang Akan Anggarkan Lebih Dari Rp136 T Untuk Investasi Hijau
Pemerintah Jepang bersiap untuk menganggarkan dana sekitar JPY 1 triliun- JPY 2 triliun atau setara Rp 136,7 triliun- Rp 273,6 triliun untuk mempromosikan investasi bisnis di sektor ramah lingkungan.  Menurut sumber Reuters dari pejabat pemerintah Jepang dikutip, Jumat (4/12), dana tersebut akan jadi bagian jadi paket stimulus ketiga pemerintah yang bakal disusun pekan ini. Paket stimulus ini juga akan mencakup langkah-langkah pemerintah dalam mencegah penyebaran virus corona dan anggaran untuk pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap hadangan bencana alam. Pejabat tersebut menambahkan, anggaran tersebut merupakan salah satu dari beberapa anggaran yang dipertimbangkan pemerintah. Dana itu ditargetkan untuk pengembangan teknis penyimpanan baterai dan pengurangan emisi karbon. Perdana Menteri Yoshihide Suga telah berjanji untuk menjadikan green investment sebagai pilar agenda kebijakannya karena Jepang menargetkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca menjadi nol pada tahun 2050. Untuk itu, Jepang mungkin melarang penjualan mobil bermesin bensin baru pada pertengahan 2030-an untuk mendukung kendaraan hibrida atau listrik. (Source: Kontan)