Daily News 10/12
December 10, 2020 No. 1857
[Indonesia] - ADB Beri Utangan Ke Indonesia Rp7 T Pemerintah Republik Indonesia baru saja mendapatkan pinjaman senilai US$ 500 juta (Rp 7 triliun, asumsi kurs Rp 14.000/US$) dari Asian Development Bank (ADB). Pinjaman ini ditujukan untuk mendukung perluasan akses keuangan di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta kelompok marjinal seperti perempuan dan pemuda. Spesialis Sektor Keuangan ADB untuk Asia Tenggara Poornima Jayawardana mengatakan, pembiayaan ini mendukung kebijakan dan teknologi yang mendorong inovasi dan inklusi keuangan dengan menyediakan akses layanan keuangan formal terutama kepada penduduk kurang mampu. Menurut dia, inklusi keuangan akan memainkan peran penting dalam pemulihan Indonesia dari pandemi Covid-19. Program Promoting Innovative Financial Inclusion ini akan membantu pemerintah untuk menargetkan dan melacak inklusi keuangan dengan lebih baik, meningkatkan infrastruktur pembayaran, dan memperkuat kerangka peraturan untuk layanan keuangan digital, privasi data, perlindungan konsumen, dan literasi keuangan. Selain itu juga akan membantu membangun sektor jasa keuangan yang lebih inklusif, yang akan mengurangi kemiskinan dan ketimpangan serta mendukung pembangunan berkelanjutan jangka panjang Indonesia. ADB telah mendukung inklusi keuangan di Indonesia melalui pinjaman dan bantuan teknis sejak tahun 2002, ketika ADB membantu mengembangkan sektor keuangan mikro untuk memperluas akses keuangan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah.(Source: CNBC Indonesia) [Amerika Serikat] - Perusahaan Start Up Amerika Ramai-Ramai IPO Sejumlah perusahaan startup di Amerika Serikat (AS) ramai-ramai berencana melantai di bursa saham. Target dana yang hendak dihimpun juga tak kalah main-main. Salah satunya DoorDash, penyedia aplikasi pengiriman makanan terbesar di AS. Dilansir dari Reuters, Rabu (9/12), perusahaan ini telah mematok harga penawaran saham perdananya (Initial Public Offering/IPO) US$ 102 yang membuat valuasinya mendekati angka US$ 38 miliar. Dengan harga penawaran tersebut, DoorDash bakal meraup dana segar US$ 3,37 miliar atau sekitar Rp 47,2 triliun. C3.ai, perusahaan perangkat yang didirikan oleh mantan eksekutif Oracle Corp Tom Siebel, juga akan IPO di ujung tahun ini. Menurut sumber Bloomberg, perusahaan ini telah mematok harga saham IPO sebesar US$ 42, di atas harga yang ditawarkan sebelumnya sekitar US$ 36-US$ 38. Perusahaan aplikasi trading saham Robinhood Markets Inc juga berencana IPO, namun aksi korporasi itu ditargetkan digelar tahun depan. Sumber Reuters menyebut, perusahaan startup ini sudah menggandeng Goldman Sachs untuk membantu mempersiapkan rencana tersebut. (Source: Kontan) [China] - China Alami Penurunan Harga Konsumen Dalam Satu Dekade Melimpahnya stok daging babi menyebabkan harga konsumen China turun untuk pertama kali sejak Oktober 2009. Biro Statistik Nasional China mengatakan pada Rabu (9/12), Harga konsumen turun 0,5% year on year (yoy) pada November 2020, sedangkan harga makanan turun 2% yoy, sementara itu harga daging babi turun 12,5%. Penurunan harga konsumen itu jauh lebih lemah dari perkiraan median 0% dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom. Penurunan ini diakibatkan pulihnya pasokan daging babi dari wadah Demam Babi Afrika pada tahun lalu. Mengutip Bloomberg pada Rabu (9/12), ekonom berpandangan penurunan inflasi hanya berlangsung sementara. Hal ini diprediksti tidak akan menghalangi bank sentral China yang berencana secara bertahap mengurangi laju pertumbuhan kredit. Langkah yang diambil oleh People's Bank of China (PBOC) itu guna menstabilkan tingkat utang dalam perekonomian. Juga untuk mencegah kecepatan laju kenaikan harga rumah di negeri tirai bambu tersebut. Inflasi terus menurun dalam beberapa bulan terakhir, sebagian besar disebabkan oleh penurunan biaya pangan. Harga daging babi yang menjadi kuncinya, melonjak tahun lalu ketika Demam Babi Afrika menghancurkan kawanan babi China. (Source: Kontan) [Inggris] - Dua Penerima Vaksin Pfizer Alami Reaksi Parah Regulator pengobatan Inggris telah menyarankan agar masyarakat dengan riwayat alergi yang signifikan untuk tidak mendapatkan vaksin corona dari Pfizer-BioNTech setelah dua orang melaporkan reaksi yang parah pada hari pertama peluncuran vaksin tersebut. Dimulai dengan para lansia dan pekerja garis depan, Inggris mulai memvaksinasi massal warganya pada hari Selasa, sebagai bagian dari upaya global yang menimbulkan salah satu tantangan logistik terbesar dalam sejarah. Direktur Medis Layanan Kesehatan Nasional Inggris Stephen Powis mengatakan saran tersebut telah diubah setelah dua pekerja NHS melaporkan reaksi anafilaktoid yang terkait dengan penerimaan vaksin. Namun dilaporkan bahwa keduanya akhirnya bisa pulih dengan baik. MHRA mengatakan akan mencari informasi lebih lanjut, dan Pfizer serta BioNTech mengatakan mereka mendukung penyelidikan MHRA. (Source: Kontan)